Setelah DJIA sempat naik +159.47 poin seiring naiknya harga minyak WTI +3.1% kelevel US$51.35, level tertinggi selama satu tahun terakhir, menyusul statement Presiden Rusia Putin di Sidang Energi di Turki akan mengurangi produksi minyak serta naiknya saham Apple +2.3%. Angka ini merupakan level tertinggi sejak bulan Desember 2015, serta disusul oleh dihentikannya produksi Samsung Galaxy Note 7 menjadi faktor yang mendorong DJIA pada hari Senin ditutup naik +88.55 poin (+0.49%).
Lesunya kegiatan usaha di Q3/2016 dan melambatnya pencapaian Tax Amnesty di sisa waktu 81 hari lagi hingga akhir tahun 2016, pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-103 (11 Oktober 2016 jam 05.00), Repatriasi mencapai Rp 143 T (Target Rp 1000 T), Deklarasi Luar Negeri Rp 981 T, Deklarasi Dalam Negeri Rp.2,698 T, Tebusan murni Rp 93.9 T, Total tebusan Rp 97.4 T (Target Rp 165 T) dan Total harta Rp 3,821 T (Target Rp 4000 T) ditengah naiknya EIDO +0.53%, DJIA +0.49%, Oil +3.1%, Nickel +3.14% dan Tin +0.48%, IHSG diperkirakan menguat dihari Selasa.
Kelesuan proyek properti, aktivitas renovasi maupun pembangunan rumah baru membuat konsumsi semen turun -3.3% YOY menjadi 5.64 juta ton pada September sehingga penjualan semen tahun berjalan baru naik 2.95% pada Januari—September, menjauhi target pertumbuhan 5% yang ditetapkan ASI pada awal tahun ditengah over supply semen hingga 2021 dimana untuk tahun 2017 saja supply mencapai 102 juta ton padahal demand hanya 68 juta ton.