Kenaikan saham berbasis teknologi ternyata mampu menahan DJIA menguat tipis +3.76 poin (+0.02%) menyusul turunnya WTI crude price -0.58% dilevel $42.77 serta secara tidak terduga turunnya laporan US Productivity 2Q2016 ditengah rendahnya perdagangan Selasa tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 5.99 miliar saham (lebih kecil dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 6.48 miliar saham).
Membanjir likuiditas yang tercermin dari Net Buy Asing YTD mencapai Rp 34.07 triliun yang mendorong IHSG naik tajam YTD in US Dollar mencapai sekitar 23.51% nampaknya Rabu ini dicoba IHSG akan berjalan dalam range terbatas cenderung menguat tipis seiring naiknya EIDO +0.26%, DJIA +0.02%, Tin +0.63% & CPO +1.11%.
Ditengah kinerja PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) sepanjang 1H016 mencetak kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk +30.41% menjadi Rp 325.78 miliar YOY, ternyata KIJA baru membukukan marketing sales sepanjang 1H2016 sebesar Rp. 470 miliar atau setara 33.5% dari target total yang dipatok selama 2016 sebesar. Rp 1.4 triliun.
