Aksi menunggu hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Preiden Cina Xi Jinping khususnya mengenai perdagangan dan Korea Utara di President's Mar-a-Lago Retreat Palm Beach, Florida serta menunggu release Laporan Keuangan emiten Q1/2017 menjadi faktor DJIA ditutup menguat tipis +14.8 poin (+0.07) di hari Kamis.
Hampir seharian terkena aksi jual tetapi akibat aksi late buying IHSG Kamis ditutup menguat +0.1% disertai Net Buy Asing Rp276.07 miliar sehingga Net Buy Asing hingga hari ke-4 di Minggu ke-15 mencapai Rp+9.98 triliun, kombinasi penguatan EIDO +0.34%, DJIA +0.07%, Oil +1.08%, dan Tin +1.09% mendorong IHSG diperkirakan berpeluang bounce-back terbatas di hari Jumat di tengah spekulasi akan adanya Resufle Kabinet Kerja jilid III setelah Pilkada DKI Jakarta dimana beberapa Menteri yang akan digeser dan diganti diantaranya: Menteri Keuangan, Menteri Perekonomian Ekonomi, Menteri Negara BUMN, dan Kepala Staff Kepresidenan.
Di tengah bagusnya kinerja emiten berbasis batubara sepanjang tahun 2016 seperti PTBA, ITMG, ADRO, dan HRUM, ternyata tidak terjadi pada PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) menyusul kinerja TOBA sepanjang tahun 2016 membukukan laba bersih US$2.79 juta atau turun -75.41% jika dibandingkan 2015 sebesar US$11.35 juta. Tajamnya kejatuhan laba bersih TOBA diakibatkan penurunan pendapatan hingga 25.92% YoY menjadi US$258.27 juta. Penurunan kinerja tersebut seiring naiknya beban keuangan TOBA tahun 2016 sebesar 15.8% menjadi US$5.35 juta dari sebelumnya US$4.62 juta.
