Aksi ambil untung kembali melanda Bursa Indonesia dihari Rabu mendorong IHSG turun -0.7% disertai net sell asing Rp -442.6 miliar sehingga selama 2 hari kejatuhan net sell asing berjumlah Rp -1.6 triliun berakibat net buy asing semakin susut tersisa Rp 16.1 triliun (turun tajam dari rekor tertinggi net buy asing sebesar Rp 28.8 triliun) dan kejatuhan IHSG selama 2 hari (Selasa dan Rabu) menghapus tuntas kenaikan IHSG dihari Senin sebesar +80 poin. Kondisi IHSG menurut kami dihari Kamis ini berpotensi kembali turun merujuk kejatuhan EIDO -0.84%, Oil -4.12% dan Tin -1.35%, sementara saham sektor Coal diperkirakan berpotensi naik setelah Rabu harga Coal naik +2.34%.
Kondisi lesu bukan hanya melanda sektor retail, PT Jasa Marga (JSMR) mengabarkan hasil serupa atas pendapatan selama momentum Lebaran karena tidak membukukan pendapatan signifikan dari H-7 sampai H+7 Lebaran (periode mudik dan balik) sehingga kontribusinya tak signifikan terhadap total target trafik kendaraan selama setahun ini, yang sekitar 1,35 miliar kendaraan. Lebih lanjut selama momentum Lebaran kemarin, JSMR justru kehilangan potensi pendapatan dari kendaraan golongan besar. Padahal kendaraan golongan besar membayar tiket tol lebih mahal ketimbang kendaraan pribadi yang umumnya menjadi angkutan mudik dan balik. Sementara selama momentum mudik dan balik Lebaran kemarin Jasa Marga justru harus keluar kocek lebih besar untuk meningkatkan pelayanan (menambah gardu menjadi 31 dan membuat rest area sementara).
