Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

04 September 2017

Early Bird 04 September 2017

Setelah selama seminggu lalu IHSG turun -0.51% disertai Net Sell Asing sebesar Rp-1.76 triliun sementara selama bulan Agustus IHSG menguat +0.67% tetapi disertai Net Sell Asing sebesar Rp-5.96 triliun. Akibat derasnya Net Sell Asing selama bulan Agustus menjadikan Net Buy Asing YTD tersisa Rp0.178 trilun atau TURUN SANGAT TAJAM Rp-28.6 trilun atau turun sekitar -99.4% dari level tertinggi Net Buy Asing yang sempat tercatat Rp28.8 triliun. Untuk Senin ini IHSG kami perkirakan berpeluang mengalami tekanan jual menyusul kembali memanasnya Semenanjung Korea menyusul dilakukannya tes bom hidrogen yang dilakukan oleh Korea Utara mengakibatkan Dow Futures turun tajam -95 poin di tengah naiknya EIDO +0.7% serta naiknya harga komoditas energi dan logam.


PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA),  Anak usaha PT Barito Pacifik BRPT) telah menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) dengan Toyo Engineering Group (TOYO) untuk pembangunan fasilitas pabrik Polyethylene (PE) yang baru. Proyek yang diperkirakan bernilai total sekitar US$350 juta ini diharapkan rampung pada akhir tahun 2019 dan mulai beroperasi pada awal tahun 2020. Saat ini, perseroan mengoperasikan pabrik PE berkapasitas 336KTA. Oleh karena itu, pembangunan pabrik PE baru berkapasitas 400KTA ini akan meningkatkan kapasitas produksi PE CAP menjadi total 736KTA.

 

PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). Perseroan berhasil mencetak kontrak baru hingga akhir Juli 2017 sebesar Rp21.8 triliun yang artinya mencerminkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 44.3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp15.1 triliun. Pencapaian kontrak baru sebesar Rp21.8 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp18.8 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp3 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan selama bulan Juli, antara lain: Tunjungan Boulevard sebesar Rp465 miliar, Work Unit Rate EW Paket G di Pekanbaru Rp450 miliar, dan lain-lain. Sementara untuk komposisi kepemilikan (owner) perolehan kontrak baru Perseroan sampai dengan bulan Juli 2017 berasal dari BUMN sebesar 56,8%, Swasta 28,9% dan Pemerintah 14,3%. Sedangkan untuk jenis atau tipe pekerjaan, yaitu Gedung sebesar 32,7%, EPC 33,7%, Jalan Jembatan 18% dan Bangunan Air 15,6%.

 

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Sampai dengan akhir kuartal II tahun ini (Juni) berhasil membukukan pendapatan Rp1.24 triliun atau turun -1.6% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016 mencapai Rp1.26 triliun. Sementara itu, sampai dengan akhir kuartal II tahun ini laba kotor dan laba usaha masing-masing tercatat turun menjadi Rp598.68 miliar dan 391,94 miliar dari sebelumnya Rp612.84 miliar dan 403.60 miliar di periode sama tahun lalu. Sedang untuk laba sebelum pajak dan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing turun menjadi Rp461.84 miliar dan Rp352.65 miliar dari sebelumnya Rp480,87 miliar dan Rp372.27 miliar. EPS sampai dengan akhir kuartal II tahun 2017 turun -7.7% menjadi Rp24 per saham dari sebelumnya Rp26 per saham diperiode yang sama tahun 2016.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group