Rumor akan adanya settlement antara Deutsche Bank dengan Justice Department AS senilai US$5.4 miliar (belum ada konfirmasi dari pihak Deutsche Bank dan Kanselir Jerman Angela Merkel tidak dapat menolong Deutsche Bank) yang kemudian mendorong naik harga saham Deutsche +14% disertai naiknya harga WTI oil +0.86% kelevel US$48.24 menjadi faktor DJIA naik +164.70 poin (+0.91%) dihari Jumat. Data Unemployment and NFP AS akan menjadi fokus di Wall Street minggu ini, selain menunggu data Factory Orders, ISM Manufacturing and Non Manufacturing.
Berlanjutnya investor asing melakukan Net Sell dimana hingga minggu ke-5 mencapai Rp -4.92 triliun sehingga net buy asing turun -11.91% dari level tertingginya menjadi Rp 34.44 triliun diikuti hingga Q3/2016, IHSG naik +16.8% dan DJIA hingga Q3/2016 menguat +5.07%.
Merujuk pencapaian Tax Amnesty di sisa waktu 89 hari lagi hingga akhir tahun 2016, pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-94 (03 Oct'16 jam 05.00), Repatriasi mencapai Rp 137 T (Target Rp 1000 T), Deklarasi Luar Negeri Rp 951 T, Deklarasi Dalam Negeri Rp.2,533 T, Tebusan murni Rp 93.7 T, Total tebusan Rp 97.2 T (Target Rp 165 T) & Total harta Rp 3,621 T (Target Rp 4000 T) ditengah naiknya DJIA +0.91%, Coal +12.6%, Oil +0.86%, Nickel +1.34% dan CPO +0.76% serta turunnya EIDO -0.53% dan Gold -0.35%, IHSG diperkirakan menguat dihari Senin dengan fokus disaham berbasis COAL.
