Semakin jelasnya sinyal kenaikan Fed Fund Rate dipertengahan Desember, ketidakpastian siapa yang akan menjadi Presiden Amerika Serikat dan berlanjutnya kejatuhan harga minyak WTI -2.9% kelevel $45.34 menjadi faktor DJIA kembali turun -105.32 poin (-0.58%) ditengah ramainya perdagangan Rabu tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 8 miliar saham (lebih besar dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 6.5 miliar saham).
Merujuk pencapaian Tax Amnesty di sisa waktu 58 hari lagi hingga akhir tahun 2016, pencapaian Tax Amnesty hingga hari ke-126 (03 November 2016 jam 05.00), Repatriasi mencapai Rp 143 T (Target Rp 1000 T), Deklarasi Luar Negeri Rp 983 T, Deklarasi Dalam Negeri Rp.2,764 T, Tebusan murni Rp 94.5 T, Total tebusan Rp 98 T (Target Rp 165 T) dan Total harta Rp 3,890 T ditengah kembali turunnya DJIA -0.43%, EIDO -0.15%, Oil -2.9%, Nickel -0.82% dan Tin -0.36% serta sebagai referensi harga Coal Dow Jones (DJUSCL) turun tajam -8.63% yang mendorong IHSG, akan TURUN dihari Kamis.
Perkembangan emiten terbaru diambil dari PT MNC Land (KPIG) sepanjang Q3/2016 membukukan pendapatan Rp 720.68 miliar dikontribusi dari hotel, resort dan golf Rp 455.62 miliar; Pendapatan dari penjualan apartemen Rp 71.08 miliar; Pendapatan dari Sewa Perkantoran Rp 128.45 miliar dan Pendapatan Jasa Keamanan dan lainnya Rp 65.52 miliar. KPIG membukukan kenaikan dengan Net Profit +178% (YOY) menjadi Rp 591.63 miliar.