Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

02 November 2018

Early Bird 02 November 2018

Jumat ini IHSG kami perkirakan melanjutkan KENAIKAN seiring penguatan kembali DJIA +1.06%, EIDO +3.73%, Gold +1.53%, Nikel +2.6% serta apresiasi Rupiah ditengah kejatuhan kembali Oil -2.05% & Coal -2.23%.

PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP). Hingga kuartal 3/2018, perseroan meraih pendapatan Rp10,77 triliun atau naik 2,48% dari realisasi Rp10,51 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Akan tetapi akibat naiknya beban pokok pendapatan maka laba bersih yang bersih yang dibukukan tercatat turun 56,08% secara tahunan pada kuartal III/2018. Pencapaian Rp1,40 triliun pada kuartal III/2017 turun menjadi Rp617,69 miliar pada 30 September 2018.

PT Charoen Pokhpand Indonesia (CPIN).  Perseroan mencetak penjualan neto sebesar Rp39,38 triliun hingga 30 September 2018 naik dari penjualan neto Rp37,47 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak penghasilan diraih Rp4,50 triliun naik dari laba sebelum pajak penghasilan Rp2,42 triliun tahun sebelumnya. Laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp3,47 triliun dari laba Rp1,93 triliun tahun sebelumnya.

PT Alam Sutera Realty (ASRI). Perserpan mencetak pendapatan sebesar Rp3,20 triliun hingga 30 September 2018 naik tipis dari pendapatan Rp3,16 triliun tahun sebelumnya. Laba periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk turun -42.43% menjadi Rp638,99 miliar dari laba Rp1,11 triliun hingga 31 Desember 2017. 

PT Indomobil Sukses International (IMAS). Perseroan mencetak laba periode berjalan yang dapt didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp81,62 miliar hingga 30 September 2018 usai mencatat rugi Rp519,09 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan neto meningkat menjadi Rp12,56 triliun dari pendapatan neto Rp11,36 triliun tahun sebelumnya

PT First Media Tbk (KBLV). Perseroan membukukan rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp2,40 triliun hingga periode 30 September 2018 naik dibandingkan rugi Rp845,33 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi usaha tercatat Rp1,81 triliun naik dari rugi usaha Rp1,11 triliun tahun sebelumnya salah satunya karena kenaikan tajam beban umum menjadi Rp624,99 miliar dari beban umum Rp143,93 miliar tahun sebelumnya. Rugi sebelum pajak tercatat Rp2,15 triliun naik tajam dari rugi sebelum pajak Rp1,20 triliun tahun sebelumnya.

PT Garuda Indonesia (GIAA). Perseroan mengalami RUGI yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$114,08 juta (sekitar Rp 1.73 triliun dengan kurs 15200) hingga 30 September 2018 dari rugi US$222,03 juta di periode sama tahun sebelumnya. Sementara pendapatan usaha naik tipis 3.21% menjadi US$3,21 miliar dari US$3,11 miliar tahun sebelumnya

PT Agung Podomoro Land (APLN). Sepanjang kuartal 3/2018, perseroan meraih laba bersih sebesar Rp 308,8 miliar atau merosot 42,9% dari Rp 541 miliar pada kuartal III 2017. Hal itu sejalan dengan pendapatan perusahaan yang turun 30,3% menjadi Rp 3,8 triliun dari Rp 5,45 triliun. Pendapatan APLN tersebut berasal dari penjualan sebesar Rp 2,6 triliun atau 68,3% dari total pendapatan dan pendapatan berulang atau recurring income sebesar Rp 1,2 triliun

BUY: MARK, ASII, TLKM, BBRI, BBNI, BBCA, BBTN, BMRI, ICBP, INCO, ANTM, TINS, INDY, GGRM, ACES, ADHI, MYOR, PTPP, SMGR, WSKT.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group