Setelah IHSG mengalami penurunan selama sebulan lalu -3.94% disertai net sell asing sebesar Rp -10.15 triliun membuat IHSG YTD turun -5.68% disertai Net sell asing Rp-33.88 triliun, IHSG dihari Rabu, diawal bulan Mei, berpeluang tertekan menyusul kejatuhan EIDO -1.1%, DJIA -0.27%, Oil -1.07%, Gold -1.11% dan Rupiah kembali terdepresiasi kelevel 13,983. Kabar baiknya, harga Coal Newcastle Port delivary Mei NAIK +2.65% dilevel US$102.05.
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP). Perseroan membukukan pendapatan neto Rp3,43 triliun hingga 31 Maret 2018 naik dari pendapatan neto Rp3,37 triliun tahun sebelumnya. Laba bruto turun menjadi Rp986,81 miliar dari laba bruto Rp1,16 triliun tahun sebelumnya. Laba usaha turun menjadi Rp236,66 miliar dari laba usaha Rp499,79 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak turun menjadi Rp325,31 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp622,57 miliar. Laba bersih yang dapat didistribusikan ke entitas induk turun menjadi Rp264,26 miliar turun dari laba bersih Rp491,56 miliar tahun sebelumnya.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Perseroan mengalami lonjakan pendapatan menjadi US$310,47 juta hingga 31 Maret 2018 dibandingkan pendapatan US$10,30 juta di periode sama tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak naik menjadi US$119,90 juta dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang US$86,21 juta. Laba tahun berjalan yang didistribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi US$90,15 juta dari laba US$88,04 juta tahun sebelumnya.
BUY: ADRO, ITMG, PTBA, HRUM, MARK, BRPT, ACES, ADHI, AKRA, BBCA, BBTN, BMRI, BSDE, CPIN, JPFA, CTRA, ELSA, GGRM, HMSP, ICBP, INDF, INTP, JSMR, MEDC, PPRO, PTPP, PWON, SMGR, SMRA, SRIL, TINS, TLKM, TOTL, TPIA, UNVR, WIKA, WSKT, WTON.
