Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

02 Agustus 2016

Early Bird 02 Agustus 2016

Jatuhnya WTI crude oil -3.70% kelevel US$40.06, level terendah sejak April yang pada gilirannya memukul turun harga saham sektor energi menjadi faktor DJIA turun dihari ke 6 sebesar  -27.73 poin (-0.15%) ditengah ramainya perdagangan Senin tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 6.65 miliar saham (lebih kecil dibandingkan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir berjumlah 6.6 miliar saham).


Banjirnya likuiditas yang tercermin dari Net Buy Asing YTD mencapai Rp 26.7 triliun yang mendorong IHSG naik tajam YTD dalam US Dollar mencapai sekitar 21.48% nampaknya Selasa  ini dicoba didorong naik lagi seiring naiknya EIDO +1.39% ditengah kejatuhan DJIA -0.15% & WTI crude price -3.7%. 


Selain PT Indofarma (INAF) yang mempunyai kinerja buruk karena menderita kenaikan rugi bersih menjadi Rp-27.86 miliar padahal harga sahamnya naik 918.75% selama 1H2016, PT Garuda Indonesia (GIAA) sepanjang 1H2016 menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk US$63.54 juta atau turun tajam 329.14% padahal periode sama tahun 2015 masih bukukan keuntungan US$27.73 juta sementara harga saham GIAA sepanjang 1H2016 naik 58%.

 

PT PP Property (PPRO) sepanjang 1H2016 membukukan kenaikan laba bersih hanya 11% menjadi Rp 157.2 miliar YOY padahal harga sahamnya sepanjang 1H2016 naik 188.57%.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group