Beranda

RESEARCH

Daily Highlight

01 November 2018

Early Bird 01 November 2018

Setelah selama bulan Oktober IHSG turun -0.62% disertai Net Sell Asing sebesar Rp -3.45 triliun, jika merujuk JCI Heat Map selama 10 tahun terakhir (2007-2017), ada probability 70% selama bulan November IHSG akan mengalami tekanan jual. Sementara Kamis ini, IHSG ES perkirakan berpeluang tertekan seiring turunnya harga komoditas seperti Oil, Coal, Gold, Nikel & CPO sambil menunggu data inflasi bulan Oktober diperkirakan 0.15%.

PT Semen Indonesia (SMGR). Perseroan meraih pendapatan Rp21,45 triliun pada 30 September 2018. Jumlah tersebut naik tipis 4,40% dari periode yang sama tahun lalu Rp20,55 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp2,08 triliun pada kuartal III/2018 atau naik 43% dari Rp1,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

PT Bumi Serpong Damai (BSDE). Hingga kuartal III 2018 pendapatan usaha perseroan hanya mencapai Rp4,79 triliun, turun dibanding periode sama tahun 2017 yang mencapai Rp5,91 triliun. Laba periode berjalan di kuartal III 2018 turun menjadi Rp599,17 miliar dibanding periode sama tahun 2017 yakni sebesar Rp230 triliun.

PT Ace Hardware (ACES). Hingga kuartal III 2018 penjualan bersih perusahaan retail rumah tangga ini tercatat mencapai Rp5,16 triliun, naik dari periode sama tahun 2017 yang hanya mencapai Rp4,22 triliun. Laba berjalan yang dapat diatribusikan naik menjadi Rp697,37 miliar di kuartal III 2018 dari sebelumnya Rp526,47 miliar di kuartal III 2017.

PT Total Bangun Persada (TOTL). Hingga kuartal III 2018 perseroan berhasil mencetak pendapatan usaha sebesar Rp2,01 triliun, naik 1% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,99 triliun. Laba berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp192,94 miliar dari sebelumnya Rp191,46 miliar di kuartal III tahun sebelumnya.

PT Modern Internasional (MDRN). Perseroan mencetak laba periode berjalan Rp2,623 miliar sampai dengan kuartal III 2018. Hasil ini tercatat lebih baik dibanding dengan periode sama tahun lalu yang membukukan rugi hingga Rp806,08 miliar. Hingga kuartal III 2018 penjualan bersih perseroan hanya mencapai Rp63,12 miliar, turun jauh dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp189,62 miliar.

PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP). Perseroan membukukan laba bersih US$ 516,17 juta atau naik 79,58% year on year (yoy) dari US$ 287,43 juta pada periode September 2017. Penjualan bersih naik pada periode Januari-September 2018 sebesar 11,06% menjadi US$ 2,51 miliar dari sebelumnya US$ 2,26 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM). Perseroan membukukan kenaikan laba bersih 1.004% menjadi US$247,89 juta di kuartal 3/2018. Bandingkan dengan laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 22,46 juta dimana laba ini terjadi karena adanya laba neto entitas asosiasi sebesar US$ 215 juta. Dari sisi pendapatan, Tjiwi Kimia mencatat pertumbuhan 4,5% menjadi US$ 817,44 juta dari sebelumnya US$ 782 juta.

BUY: MARK, BRPT, ASII, TLKM, BBRI, BBNI, BBCA, BBTN, BMRI, UNTR, INKP, ICBP, MEDC, INCO, ANTM, PTBA, TINS, INDY, JSMR, ADRO, ACES, CPIN, HOKI, HRUM, INDY, JPFA, PGAS.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group