Indeks DJIA kembali turun dihari Selasa -107.04 poin (-0.54%), menjadikan DJIA turun 3 hari berturut-turut -236.82 poin (-1.19%), didorong kejatuhan sektor saham yangg sensitive terhadap pertumbuhan ekonomi ditengah mengecewakannya laporan earnings serta kekhawatiran atas prioritas apa yang akan dilakukan pemerintahan baru Amerika Serikat.
Dari dalam negeri, setelah IHSG kemarin turun dan diiringi Net Sell asing Rp -405.84 miliar, sehingga Net Sell asing hingga hari ke-2 diminggu ke-5 mencapai Rp -963.09 miliar, kombinasi jatuhnya DJIA -0.61%, Oil -1% dan Tin -1.43% menjadikan IHSG diperkirakan turun dihari Rabu.
BBRI laba bersih tahun 2016 naik tipis +2.18% menjadi Rp 25.8 triliun dimana tipisnya kenaikan laba bersih terserbut menajdikan dampak dari naiknya rasio pencadangan kredit bermasalah mencapai 170.53% pada 2016 dari 151% pada 2015.
PT Aneka Tambang (ANTM) membukukan penjualan bersih sepanjang 2016 Rp. 9.11 triliun atau turun -16.42% YoY. Hal menggembirakan pada Q4/2016 ANTM membukukan kenaikan penjualan +79% YoY menjadi Rp 2.67 triliun dimana komoditas emas memberikan kontribusi Rp 5.54 triliun atau 61% dari total penjualan bersih ANTM sepanjang tahun 2016. Volume produksi emas ANTM dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 2.208 ton. Sementara penjualan emas ANTM sebesar 10.227 ton.
