Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

18 Februari 2020

Early Bird 18 February 2020

Disaat Bursa di Wall Street libur merayakan The President's Day,  jumlah korban tewas akibat Virus Corona kembali bertambah cukup besar karena per 17 Februari korban yang tewas bertambah 93 orang sehingga jumlah total korban tewas di Propinsi Hubei saha menjadi 1,868 orang serta terdapat 1,807 kasus baru yang terindikasi terkena Virus Corona menjadikan jumlah total yang terindikasi terkena Virus Corona sebanyak 72,436 orang  kembali memberikan tekanan jual bagi Bursa Asia pagi ini yang berjatuhan seperti: Nikkei turun -0.76%, Kospi -0.75%, STI -0.33% sehingga berpotensi memberikan tekanan untuk IHSG Selasa ini. Mengetahui IHSG berpotensi terkena tekanan jual dalam perdagangan Selasa ini, kami tetap semangat merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari Sektor Retail, Pakan Ayam, Bank, Coal, Properti dan Telko dalam perdagangan Selasa ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,830 - 5,920 adapun saham - saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah ERAA CPIN BBNI WIKA ACES ITMG CTRA EXCL SMRA WSBP.

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak bervariatif. Bursa saham benua kuning bergerak bervariatif pada perdagangan senin kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat +0.52% lalu indeks Shanghai ditutup menguat sebesar +2.28% dan Indeks Kospi ditutup melemah sebesar -1.13%. Sementara itu, Bursa saham AS libur pada hari senin kemarin  merayakan President’s Day. Namun indeks berjangka AS semalam menguat, Dow Jones Futures menguat +0.21% dan S&P menguat sebesar +0.36%. Indeks berjangka ini bisa menjadi acuan pada saat nanti perdagangan dibuka kembali, karena memperlihatkan sentimen pelaku pasar pada saat pasar spot diliburkan. Di samping itu, pasar komoditi, harga CPO menguat +2.44%, harga Nickel menguat +0.73% dan harga Coal melemah -0.50%.

 

Pada perdagangan 17 Februari, IHSG ditutup menguat tipis sebesar +0.01% kelevel 5,866 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya ancaman resesi yang menghampiri beberapa negara, seperti Singapura, Jerman dan Jepang, hal ini dipicu oleh pelambatan ekonomi China akibat wabah virus Corona, ketiga negara tersebut memiliki hubungan yang erat dengan China, sentimen pelaku pasar saat ini diperkirakan masih akan bervariasi, ditopang oleh penguatan indeks berjangka AS yang menguat menjadi katalis positif untuk bursa Asia, sementara dari wabah virus Corona, pemerintah China masih berhati-hati dalam penanganannya.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group