Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

13 Maret 2020

Early Bird 13 March 2020

Where to Go JCI After 4,900? Will JCI Decline to 4,537? Lanjutan kejatuhan IHSG hari ini tidak tertahankan lagi menyusul semalam DJIA turun sangat tajam sebesar -10%, terburuk sejak peristiwa  "Black Monday" ditahun 1987, karena tidak adanya kepastian kapan paket stimulus tersebut akan diterapkan dan berapa besar jumlah stimulus yang akan dikucurkan oleh Pemerintah Trump ditengah terus bertambahnya jumlah korban tewas per 11 Maret secara global akibat Covid-19 mencapai 4,614 orang dan yang terjangkiti mencapai 125,288 orang, dimana penyebaran Covid-19 yang paling cepat terjadi di Italy yang telah menjangkiti sekitar 15,113 orang dan menewaskan 1,016 orang dan di AS sendiri sudah menjangkiti 1,663 orang. Disamping itu, tajamnya kehatuhan EIDO sebesar -13.07%% serta turunnya harga komoditas seperti: Oil -6.49%, Nikel -4.54%, Timah -4.31%, CPO -3.10 & Gold -3.60% kemarin berpotensi mendorong kejatuhan kembali IHSG Jumat ini. Disamping itu, kejatuhan tajam Bursa Asia pagi ini seperti Nikkei -8.50%, ASX -7.3%, Kospi -6.4% dan Hangseng Futures -7.7% menjadi tambahan sentimen negatif bagi kejatuhan IHSG hari ini. Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan kejatuhannya, bahkan bukan tidak mungkin IHSG langsung disuspen ketika dibuka, ditengah secara valuasi sudah semakin sangat attractive, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on Weakness maka dapat fokus atas saham super defensive dari Sektor Bank, Retail & Konsumer dalam perdagangan Jumat ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 4,651 - 4,920 adapun saham - saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BBCA BBRI BMRI UNVR ICBP

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak melemah pada perdagangan kamis kemarin. Indeks Hang Seng ditutup melemah -3.66% lalu indeks Shanghai dan Indeks Kospi masing-masing ditutup melemah sebesar -1.52% dan -7.14%. Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -9.99% di level 21,200 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar -9.51%. Wall Street ditutup melemah dikarenakan pengumuman Presiden Trump untuk melarang masuk 26 warga dari negara Eropa ke AS dan meminta Olimpiade Tokyo 2020 untuk ditunda setahun, hal ini merupakan dampak dari mengganas nya virus Corona di berbagai negara di dunia, selain itu pelaku pasar masih menanti stimulus fiskal AS yang tak kunjung diresmikan.  Di samping itu, pasar komoditi, harga Nickel melemah -5.02%, harga Minyak mentah WTI Crude Oil melemah -4.49% dan harga nickel melemah -2.05%.

 

Pada perdagangan 12 Maret, IHSG ditutup melemah sebesar -5.01% kelevel 4,895 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya terkoreksi dalam bursa Wall Street -9.99%, selanjutnya dari virus Corona yang semakin meluas dan membuat aktivitas masyarakat menjadi terbatas, lalu dari dalam negeri menanti pengumuman stimulus fiskal tahap kedua oleh pemerintah Indoensia untuk menstabilkan perekonomian ditengah wabah virus Corona.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group