Beranda

RESEARCH

Monthly Highlight

06 April 2020

Early Bird 06 April 2020

Setelah selama 1 minggu lalu IHSG menguat sebesar +1.71% tetapi disertai Net Sell Infestor Asing sebesr Rp -842.86 miliar, diawal pekan ini cukup berat tantangannya menyusul jatuhnya DJIA sebesar -1.69% serta EIDO turun sebesar -2.85% ditengah semakin terus bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat Covid-19 mencapai 69,424 orang dan yang terjangkiti mencapai 1,272,861 orang per 5 April, dimana penyebaran Covid-19 yang paling cepat dan mengerikan terjadi di Benua Eropa yang telah menewaskan hampir 50,000 orang dimana di Italy sendiri, Covid-19 telah menjangkiti sekitar 128,948 orang dan telah menewaskan 15,887 orang (sehari korban tewas naik +525 orang) dan di AS sendiri sudah menjangkiti 336,673 orang dengan jumlah yang tewas 9,616 orang, sementara di Indonesia Virus Corona sudah menjangkiti 2,273 orang dengan jumlah yang tewas 198 orang (Fatality Rate mencapai 8.7%). (Worldometers Info). Lebih lanjut, turunnya harga komoditas seperti: Nikel -0.69%, Timah -1.50% & Coal -2.72%% juga berpotensi menjadi sentimen negatif untuk market melakukan profit taking Senin ini. Dilain pihak, naiknya sebagian Bursa Asia serta Dow Futures menunjukkan penguatan sebesar +626 poin (+3%) Senin pagi menjadi katalis bagi IHSG hari ini. Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan penguatan, ditengah secara valuasi masih banyak saham sangat attractive, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy maka dapat fokus atas saham dari Sektor Bank, Telko, Rokok, Logam Emas dan Infrastruktur dalam perdagangan Senin ini. IHSG kami perkirakan bergerak pada 4,583 - 4,664 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah BDMN TLKM HMSP ADRO MDKA BMRI BBNI ISAT AKRA.

 

Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan jumat kemarin. Indeks Hang Seng ditutup melemah -0.19% lalu indeks Shanghai ditutup melemah sebesar -0.60% dan Indeks Kospi ditutup menguat tipis sebesar +0.03%. Sementara itu, Dow Jones ditutup melemah sebesar -1.69% di level 21,052 hal ini sejalan dengan pelemahan S&P 500 sebesar -1.51%. Wall Street ditutup melemah dikarenakan rilis data ketenagakerjaan AS mencatatkan kehilangan 701,000 lapangan kerja pada bulan Maret 2020, sehingga angka pengangguran naik menjadi 4.4% padahal bulan Februari 2020 mencatatkan kehilangan 245,000 lapangan kerja, hal ini tentu akibat dari dampak COVID-19 yang membuat investor menjadi khawatir akan perekonomian AS saat ini. Di samping itu, pasar komoditi, harga Coal melemah -2.27%, harga Minyak mentah WTI Crude Oil menguat +17.15% dan harga CPO menguat +2.34%. 

 

Pada perdagangan 3 April, IHSG ditutup menguat sebesar +2.02% ke level 4,623 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya masih dari dampak utama pandemi COVID-19 yang kali ini Presiden Trump menyatakan bahwa akan ada banyak kematian akibat virus ini, selain itu pernyataan dari Dana Moneter International (IMF) mengatakan bahwa dunia saat ini sudah mengalami resesi bahkan lebih buruk dari tahun 2008-2009, hal ini tentu menjadi kekhawatiran pelaku pasar, dari dalam negeri investor perlu mencermati nilai tukar Rupiah terhadap dolar yang diprediksi akan melemah dan akan dirilis Indeks Keyakinan Konsumen bulan laly yang akan diumumkan hari ini.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group