Technical rebound atas IHSG sebesar 1.87% dihari Senin dimanfaatkan investor asing untuk melakukan net sell sebesar Rp -332.67 miliar sehingga net sell asing YTD terus membengkak menjadi Rp -51.21 triliun. Secara historis, kejadian IHSG menguat disertai net sell asing sering terjadi mengindikasikan kenaikan IHSG tidak akan bertahan lama kedepannya. Selasa ini IHSG kami perkirakan masih melanjutkan kenaikan, tetapi tentunya tidak setajam kemarin, seiring naiknya DJIA +0.35%, EIDO +1.71%, Oil +0.52%, Gold +0.46%, Nikel +0.35% dan Timah +0.6%.
Utang Luar Negeri Indonesia. Total utang luar negeri (ULN) Indonesia hingga akhir Juni 2018 mencapai US$355,7 miliar atau Rp 5.157 triliun [kurs US$1 = Rp 14.500] atau nauk 5,5% YoY. Utang tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral US$179,7 miliar atau Rp 2.605,6 triliun serta utang swasta US$176,0 miliar atau Rp 2.552 triliun. Ada lima negara yang rajin memberikan utang kepada Indonesian dengan jumlah terbesar. Jepang menempati posisi pertama yang memberikan utang kepada RI. Jepang hingga Juni 2018 menggelontorkan utang US$13,4 miliar, disusul oleh Prancis sebesar US$2,5 miliar, dan Jerman di posisi ketiga dengan US$2,2 miliar. Di posisi keempat ada China dengan total kucuran utang US$1,44 miliar dan Korea Selatan di posisi lima dengan penyaluran pinjaman mencapai US$1,41 miliar.
BUY: MARK, BBRI, BBNI, BBCA, BMRI, ITMG, INDY, PTBA, ADRO, HRUM, ANTM, TINS, INCO, ASII, ACES, JPFA, CPIN, INTP, SMGR, INKP, TKIM, UNTR, HOKI, PTRO, MYOR, PGAS, JSMR, HMSP, BRPT, INDF, ELSA, AKRA.
