Penguatan 2 hari menjelang akhir pekan lalu didorong penguatan sementara menjadikan IHSG selama seminggu lalu turun -2.77% disertai Net Sell Asing Rp -2.86 triliun. Akibatnya Net Sell Asing YTD semakin membengkak mencapai Rp -52.62 triliun. Perkembangan akhir pekan lalu dimana data tingkat pekerjaan AS lebih tinggi dari ekspektasi, rencana penerapan kenaikan tarif oleh AS terhadap barang China menjadi US$267 miliar dari semula US$200 miliar serta rencana kenaikan FFR menjadikan peluang Rupiah kembali terdepreasiasi semakin besar ditengah kejatuhan DJIA -0.31%, Nikel -1.06%, Gold -0.29%, CPO -0.48% serta naiknya yield obligasi US menjadikan IHSG rawan terkena profit taking.
PT Intikeramik Alamasri Industri (IKAI). Perseroan berencana menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan melepas sebanyak-banyaknya 3,86 miliar saham pada pertengahan bulan November 2018. IKAI akan melakukan rights issue dalam skema Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan harga penawaran Rp 120 per saham sehingga IKAI berpotensi mengantongi dana segar sebesar Rp 463 miliar.
BUY: MARK, JSMR, GGRM, UNVR, BBNI, ICBP, BRPT, BBCA, UNTR, ASII, ADRO, BBRI, ACES, BBTN, BMRI, CPIN, INDF, INTP, JPFA, MYOR, PGAS, SMGR.
SOS: TLKM
