Setelah DJIA sempat turun tajam -471 poin, akhirnya recovery ditutup turun -0.25% Senin malam. Jika dikombinasikan Selasa pagi ini Nikkei dibuka turun -1.22% ditengah Dow Futures masih mengindikasikan penurunan -0.56% serta terjadinya penurunan EIDO -2% dan CPO -1.02%, maka merujuk faktor diatas cukup sulit nampaknya jalan IHSG untuk rebound. Dilain pihak, terlepas dari IHSG masih enggan move on dari area negatif, Selasa ini kami merekomendasikan investor untuk melakukan aksi BUY saham dari sektor Industri Dasar, Tobacco, Coal, Retail dan Infrastruktur. Saham – saham yang kami rekomendasikan adalah WOOD, AKRA, TBIG, INDY, dan HMSP. IHSG hari ini bergerak pada support-resistance di range 6.205 - 6.295.
Mayoritas bursa saham di developed economies bergerak melemah. Bursa saham benua kuning mayoritas mengalami koreksi. Indeks Sanghai mengalami perlemahan sebesar –5.58%. Sementara itu, Dow ditutup melemah sebesar –0.25 ke level 26,438, penguatan tersebut diikuti oleh penguatan pada S&P 500 (0.45%). Koreksi selama 2 hari dampak dari perang dagang yang tidak berjalan mulus akibat cuitan Donald Trump yang akan menaikan bea masuk bagi barang—barang import China. Hal tersebut menjadi kepanikan di pasar keuangan, dan pelaku pasar nampak under confidance akan sentiment Trump dan khawatir akan adanya serangan balasan dari pemerintah China pasalnya kenaikan bea masuk tersebut akan berlaku Jumat ini. Sampai saat ini perundingan perang dagang terpantau masih adanya harapan dikarenakan Wakil Perdana Menteri China direncanakan tetap menghadiri pertemuan dengan AS, perundingan tersebut akan dilaksanakan Kamis dan Jumat ini. Sementara di pasar komoditi, harga minyak mentah WTI menguat sebesar +0.50% ke USD 62.26 per barel.
Pada perdagangan 06Mei, IHSG ditutup melemah sebesar –1% ke 6,256. Sejalan dengan hal tersebut investor portofolio membukukan net sell sebesar IDR 836 Miliar.
