Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

09 Maret 2018

Fixed Income Notes 9 Maret 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 8 Maret 2018 kembali bergerak dengan mengalami kenaikan di tengah kenaikan imbal hasil surat utang regional serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 11 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 4,6 bps dimana kenaikan imbal hasil terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak bervariasi dengan kenaikan berkisar antara 4 - 11 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 25 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 7 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 5 - 30 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 9 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 95 bps. 
  • Kenaikan  imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh katalis negatif dari turunnya angka cadangan devisa yang di rilis pada perdagangan di hari Rabu yang mendorong perdagangan kemarin mengalami kenaikan imbal hasil. Selain itu, kenaikan imbal hasil juga didukung oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan kecuali pada surat utang Thailand, India dan China. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun di tutup naik sebesar 6,5 bps di level 6,252% dan tenor 10 tahun berada pada level 6,718% mengalami kenaikan sebesar 5,5 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 7,097% dan 20 tahun di posisi 7,389% mengalami kenaikan sebesar 4,5 bps dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Rabu. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat mengalami kenaikan imbal hasil pada tenor keseluruhan seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang regional. Imbal hasil dari INDO-23 dan INDO-48 ditutup dengan kenaikan sebesar 1 bps masing - masing di level 3,766% dan 4,758% didorong oleh koreksi harga yang juga terbatas sebesar 2 bps dan 10 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-28 dan INDO-38 ditutup relatif tidak berubah dibandingkan perdagangan sebelumnya di level 4,131% dan 4,816% setelah mengalami koreksi harga sebesar 1,5 - 2 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp10,39 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,80 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp1,58 triliun dari 33 kali transaksi di harga rata - rata 96,45% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0075, senilai Rp918,19 miliar dari 154 kali transaksi di harga rata - rata 102,06%.
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,00 triliun dari 41 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2016 Seri B (BBRI01BCN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp129 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 102,55% diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Tahap I Tahun 2017 Seri A (IMFI03ACN1) senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,53%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 56,00 pts (0,40%) di level 13819,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13759,00 hingga 13816,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak melemah terhadap dollar Amerika. Mata uang Rupee India (INR) memimpin pelemahan mata uang regional diikuti oleh Yuan China (CNY) dan Baht Thailand (THB). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami penurunan menjelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan serta pergerakan imbal hasil surat utang regional yang mengalami kenaikan serta belum ada katalis positif untuk nilai tukar rupiah. 
  • Setelah mengalami koreksi dalam beberapa hari terakhir, pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan berpeluang mengalami penurunan di tengah rencana pemerintah untuk mengadakan lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan dengan target penerbitan senilai Rp17 triliun dari enam seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor. Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara cenderung mengalami penurunan di tengah ekspektasi investor untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari pelaksanaan lelang. 
  • Namun dari faktor eksternal, penurunan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya kenaikan harga juga akan menjadi katalis positf bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,857% setelah rapat dewan gubernur ECB berakhir . Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan masing - masing di level 0,632% dan 1,474%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih bergerak pada tren penurunan sehingga masih terbuka peluang untuk mengalami penurunan dalam jangka pendek. Hanya saja kombinasi dari faktor harga yang berada di area jenuh jual (oversold) akan membatasi koreksi harga pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi ersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Aksi beli bertahap dapat dilakukan setelah harga Surat Utang Negara masih akan mengalami kenaikan pada beberapa perdagangan terakhir, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0056, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068 dan FR0072. 
  • Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN 03180614 (New Issuance), SPN 12190314 (New Issuance), FR0063 (Reopening), FR0064 (Reopening), FR0075 (Reopening)  dan FR0076 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 13 Maret 2018.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group