Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

31 Juli 2017

Fixed Income Notes 31 Juli 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum’at, 28 Juli 2017 ditutup dengan kecenderungan mengalami          kenaikan didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung di tengah kenaikan imbal hasil surat utang Amerika  Serikat. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor panjang. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami penurunan berkisar antara 1 - 2 bps setelah didorong oleh adanya perubahan harga terbatas sebesar 2 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan kenaikan yang berkisar kurang dari 1 bps setelah mengalami penurunan harga terbatas sebesar 2 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 27 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 340 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada awal perdagangan sempat mengalami penurunan, didorong oleh katalis positif dari pasar surat utang global dimana pada perdagangan di hari kamis ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan. Hanya saja, di akhir pekan aksi ambil untung pelaku pasar di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terjadinya penurunan harga Surta Utang Negara, imbal hasil Surat Utang Negara mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Kamis. 
  • Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun masing - masing mengalami kenaikan terbatas kurang dari 1 bps di level 6,734% dan 6,927%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 7,366% dan 20 tahun mengalami kenaikan sebedsar 1 bps di level 7,606%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, mengalami pergerakan yang terbatas kurang dari 2 bps dengan kecenderungan mengalami kenaikan seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami kenaikan di akhir pekan. Namun demikian, sebagian besar seri tidak banyak mengalami perubahan. Imbal hasil dari INDO-20 dan INDO-37 relatif bergerak terbatas kurang dari 1 bps di level 2,205% dan 4.577%. Sementara itu imbal hasil dari INDO-27 ditutup naik sebesar 1 bps di level 3,719% dengan didorong koreksi harga sebesar 10 bps. Adapun INDO-47 mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 2 bps pada level 4,591% setelah mengalami koreksi harga sebesar 35 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan, senilai Rp8,57 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,769 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,02 triliun dari 26 kali transaksi di harga rata - rata 100,98% dan diikuti oleh perdagangan Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180201 senilai Rp874 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 97,35%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,59 triliun dari 36 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 Seri A (BMRI01ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp140 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,41% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II PNM Tahap I Tahun 2017 Seri A (PNMP02ACN1) senilai Rp140 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,01%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah, pada level 13324,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 6,00 pts (0,04%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13314,00 hingga 13334,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional  diikuti oleh pelemahan mata uang Dollar Taiwan (TWD) dan Baht Thailand (THB). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas dimana pelaku pasar akan mencermati beberapa data ekonomi yang akan disampaikam pada pekan ini diantaranya adalah data inflasi di bulan Juli dan data indeks manufaktur dalam negeri. Adapun data ekonomi global yang dinantikan adalah indeks manufaktur Amerika, personal income and outlays, serta data sektor tenaga kerja Amerika. 
  • Sementara itu pasar surat utang global ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan. Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 0,542% sementara itu imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami penurunan terbatas di level 1,212% di tengah penurunan imbal hasil surat utang Amerika untuk tenor 10 tahun dan 30 tahun yang terbatas pada level 2,291% dan 2,895%. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi meskipun pada beberapa seri Surat Utang Negara mulai menunjukkan sinyal perubahan arah dari tren kenaikan menjadi tren penurunan. Namun, harga seri - seri Surat Utang Negara telah menjauhi area jenuh beli (overbought) sehingga masih membuka peluang untuk kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas. Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0034, FR0031, FR0053, FR0036, ORI013, FR0069, dan FR0062. 
  • Pada sepekan kedepan terdapat empat surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp1,62 triliun dan USD20 juta.
  • PT Pemeringkat Efek Indonesia mengafirmasi peringkat “idAA” kepada PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan Medium term Notes 2016, dengan prospek “stabil”.
  • Peringkat PT PP Properti Tbk beserta peringkat medium term note diafirmasi oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia pada peringkat "idBBB+".

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group