Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

30 Oktober 2017

Fixed Income Notes 30 Oktober 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum'at, 27 Oktober 2017 ditutup dengan bervariasi arah perubahan yang cenderung mengalami kenaikan di tengah besarnya volume perdagangan.
  • Perubahan imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 7 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor pendek masih terlihat mengalami kenaikan imbal hasil. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 2 - 7 bps dengan didorong oleh koreksi harga hingga sebesar 10 bps. Adapun imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) terlihat mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 4 - 14 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang yang mengalami perubahan berkisar antara 1 - 7 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 90 bps. 
  • Bevariasinya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih mencermati beberapa data ekonomi Amerika yang di sampaikan pada pekan kemarin seiring dengan aksi ambil untuk oleh investor di tengah kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Kondisi pelaku pasar yang cenderung aktif melakukan perdagangan tersebut tercermin pada volume perdagangan Surat Utang Negara yang begitu besar. 
  • Sehingga di tengah bervariasinya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin turut mempengaruhi bervariasi perubahan imbal hasil dari Surat Utang Negara seri acuan di pasar sekunder dimana untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 6,409% sedangkan imbal hasil seri acuan 10 tahun dan 15 tahun mengalami penurunan masing - masing sebesar 2 bps di level 6,792% dan 7,361% adapun untuk tenor 20 tahun imbal hasilnya mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 7,510%. 
  • Dalam sepekan terakhir, imbal hasil Surat Utang Negara rata - rata mengalami kenaikan sebesar 20 bps dengan kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor di atas 9 tahun dan di sepanjang bulan Oktober 2017 mengalami kenaikan imbal hasil dengan rata - rata sebesar 30 bps. Aliran modal asing yang keluar di pasar Surat Berhara Negara di bulan Oktober 2017 yang mencapai Rp11,78 triliun. Hingga bulan Maret 2017, Indeks Total Return Obligasi Negara telah tumbuh sebesar 12,20% dan Indeks Total Return Obligasi Korporasi tumbuh sebesar 10,79% dengan Indeks Total Return Obligasi sebesar 12,37%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya pada perdagangan di akhir pekan kemarin ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan. Imbal hasil dari INDO-27, INDO-37, dan INDO-47 masing - masing ditutup dengan mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 2 bps di level 3,617%, 4,466%, dan 4,505% setelah mengalami koreksi harga sebesar 15 bps, 30 bps, dan 35 bps. Adapun tigkat imbal hasil dari INDO-20 ditutup naik terbatas kurang dari 1 bps di level 2,183%. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Jum'at kemarin senilai Rp21,68 triliun dari 43 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan sebesar Rp4,07 triliun. Obligasi Negara seri FR0075 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp7,81 triliun dari 164 kali transaksi di harga rata - rata 101,76% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Ritel seri ORI013 senilai Rp2,30 triliun dari 31 kali transaksi di harga rata - rata 100,66%.
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp2,51 triliun dari 64 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap III Tahun 2016 Seri B (FIFA02BCN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,22 triliun dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 105,5% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Bank BTPN Tahap II Tahun 2017 Seri A (BTPN03ACN2) senilai Rp308 miliar dari 22 kali transaksi di harga rata - rata 100,02%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah sebesar 22,00 pts (0,16%) di level 13592,00 per dollar Amerika setelah bergerak berfluktuasi pada kisaran 13592,00 hingga 13651,00 per dollar Amerika. Berfluktuasinya pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan kemarin terjadi di tengah pergerakan mata uang regional yang mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika yang diikuti oleh mata uang Rupee India (INR) dan Rupiah Indonesia (IDR). 
  • Sementara itu dalam sepekan terakhir, mata uang regional juga terlihat bergerak mengalami pelemahan dimana dalam sepekan mata uang Rupiah Indoensia mengalami pelemahan paling besar diikuti oleh Peso Philippina dan Dollar Singapura terhadap dollar Amerika. 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak pada tren penurunan didorong oleh masih berpotensinya pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika didukung oleh penguatan dollar Amerika setelah rilisnya data pertumbuhan ekonomi kuartal III yang kamu perkirakan akan kembali menekan laju rupiah pada hari ini serta jelang lelang penjualan Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Selasa, 31 Oktober 2017. 
  • Sementara itu pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga cenderung bergerak mengalami penurunan di akhir pekan lalu kami perkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun sebesar 2,416% sedangkan untuk tenor 30 tahun ditutup dengan kenaikan di level 2,925%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun di level 0,391% dan imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) yang ditutup turun pada level 1,358%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan harga sehingga dalam jangka pendek kami perkirakan masih terbuka peluang untuk mengalami koreksi harga di pasar sekunder. Terlebih dengan didukung dengan tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Beberapa seri Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk diperdagangkan diantaranya adalah FR0069, FR0053, ORI013, FR0071, FR0073,  FR0065, FR0068 dan FR0072. 
  •  Pada sepekan kedepan terdapat lima surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp6,929 triliun.
  • PT Pemeringkat Efek Indonesia memberikan peringkat "idAA" kepada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). 
  • PT Pemeringkat Efek Indonesia menegaskan peringkat Obligasi Berkelanjutan PT Verena Multi Finance Tbk yang akan jatuh tempo di “idA-”. 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group