Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

30 Juli 2018

Fixed Income Notes 30 Juli 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum'at, 27 Juli 2018 bergerak bervariasi di tengah terbatasnya pergerakan imbal hasil di pasar surat utang global serta jelang pelaksanaan   lelang penjualan Surat Utang Negara. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor 1 - 2 tahun yang cenderung mengalami kenaikan, sementara itu pada tenor yang lebih panjang terlihat masih mengalami penurunan imbal hasil. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan terbatas berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan terbats yang sebesar 1 – 2 bps seiring dengan terbatasnya perubahan harga yang hanya berkisar antara 5 - 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan yang berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 25 bps. 
  • Cukup bervariasinya pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin turut dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar negeri. Penurunan imbal hasil terhadap beberapa Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan masih didukung oleh berlanjutnya menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Adapun koreksi harga yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil lebih dipengaruhi oleh faktor pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan diadakan pada hari Selasa, 31 Juli 2018. 
  • Meskipun bergerak bervariasi, perubahan harga di akhir pekan telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 1 bps di level 7,587%, 10 tahun  terbatas kurng dari 1 bps di level 7,698% dan 20 tahun sebesar 2 bps di level 8,132%. Adapun untuk seri acuan dengan tenor 15 tahun, imbal hasilnya mengalami kenaikan sebesar 2 bps pada level 8,090%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, perubahan tingkat imbal hasilnya pada perdagangan di akhir pekan ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan seiring dengan koreksi yang terjadi pada perdagangan surat utang global pada perdagangan di hari Kamis pekan lalu, Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika juga terlihat mengalami koreksi yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya. Imbal hasil dari INDO-23 mengalami kenaikan kurang dari 1 bps di level 3,981% setelah mengalami koreksi harga yang terbatas sebesar 3 bps, INDO-28 mengalami kenaikan sebesar 3 bps di level 4,245% didorong oleh koreksi harga sebesar 30 bps dan INDO-43 ditutup mengalami kenaikan sebesar 2,5 bps di level 4,828% setelah mengalami koreksi harga yang berkisar antara 35 bps. Adapun INDO-48 mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 4,752% didorong oleh koreksi harga sebesar 60 bps.  
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp13,89 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,94 triliun. Obligasi Negara seri FR0069 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,91 triliun dari 37 kali transaksi di harga rata - rata 101,03% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0063 senilai Rp1,74 triliun dari 21 kali transaksi di harga rata - rata 92,58%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,26 triliun dari 51 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Serasi Autoraya Tahap I Tahun 2018 Seri B (TRAC01BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp190 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,03% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap II Tahun 2017 Seri D (BBRI02DCN2) senilai Rp80 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,55%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 47,00 pts (0,32%) pada level 14417,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14380,00 hingga 14493,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut terjadi ditengah bervariasinya pergerakan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia. Rupiah Indonesia (IDR) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Peso Philippina (PHP) dan Won Korea Selatan (KRW). 
  • Dalam sepekan terakhir, mata uang regional juga cenderung mengalami penguatan terhadap dollar Amerika, dengan dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Rupiah Indonesia (IDR). Adapun mata uang Yuan China (CNY) dalam sepekan ditutup melemah terhadap dollar Amerika. 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara maih akan cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan yang masih akan bervariasi jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara. 
  • Menjelang lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Selasa, 31 Juli 2018 kami perkirkan harga Surat Utang Negara akan cenderung beregrak terbatas dengan peluang terjadinya koreksi harga pada seri - seri yang akan dilelang, yaitu FR0063, FR0064 dan FR0065. 
  • Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan penurunan pada perdagangan di akhir pekan akan menjadi katalis positif pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan di akhir pekan ditutup turun pada level 2,960% begitu pula dengan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama yang ditutup naik masing - masing pada level 0,400% dan 1,281%. 
  • Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara kembali memasuki area konsolidasi, terutama pada tenor 1 - 15 tahun, sehingga kami perkirakan juga akan mempengaruhi terbatasnya pergerakan harga pada tenor tersebut. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pegerakan harga Surat Utang Negara. Strategi trading masih kami sarankan di tengah kondisi pasar surat utang yang masih bergerak berfluktuasi dengan pilihan pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek hingga menengah seperti seri FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0075. 
  • Pada sepekan kedepan terdapat satu surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp30 miliar.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group