Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

29 Agustus 2017

Fixed Income Notes 29 Agustus 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 28 Agustus 2017 kembali bergerak dengan mengalami penurunan di tengah berlanjutnya aksi beli oleh investor serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 11 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 3 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (2-4 tahun) bergerak bervariasi dengan perubahan berkisar antara 2 - 11 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 35 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 3 - 10 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 15 - 45 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 60 bps. 
  • Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh katalis positif dari aksi beli yang dilakukan oleh investor di pasar sekunder dengan volume perdagangan sebesar Rp11,39 triliun. Hal ini menunjukkan surat utang masih cukup menarik untuk diperdagangkan. Selain itu, penurunan imbal hasil juga didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah dollar Amerika yang mengalami pelemahan terhadap mata uang utama dunia serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga dalam tren penurunan. Adapun imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin juga bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan kecuali pada surat utang Hongkong. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami penurunan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun berada pada level 6,332% mengalami penurunan sebesar 4 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 10 tahun di posisi 6,754% mengalami penurunan sebesar 3 bps dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Rabu. Imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 7,229%. Sementara itu imbal hasil seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan sebesar 2,5 bps pada level 7,405%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat bervariasi dengan adanya kenaikan imbal hasil pada tenor pendek dan kecenderungan mengalami penurunan untuk tenor menengah dan panjang di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global. Imbal hasil dari INDO-20 mengalami pergerakan yang relatif tidak banyak berubah dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya di level 2,105%. Adapun INDO-27 ditutup dengan penurunan sebesar 2,5 bps di level 3,560% didorong oleh kenaikan harga sebesar 20 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-37 dan INDO-47 ditutup turun sebesar 1 bps masing - masing di level 4,488% dan 4,489% setelah mengalami kenaikan harga masing - masing sebesar 11 bps dan 20 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp11,39 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,91 triliun. Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp1,39 triliun dari 25 kali transaksi di harga rata - rata 102,81% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0056, senilai Rp1,30 triliun dari 59 kali transaksi di harga rata - rata 109,68%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,06 triliun dari 36 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 Seri B (ISAT02BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp345 miliar dari 12 kali transaksi di harga rata - rata 100,93% diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I AKR Corporindo Tahap I Tahun 2017 Seri A (AKRA01ACN1) senilai Rp90 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,09%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 5,00 pts (0,04%) di level 13340,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13332,00 hingga 13341,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak dengan kecenderungan mengalami penguatan di tengah pelemahan nilai tukar Amerika terhadap mata uang utama dunia. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional diikuti oleh Yuan China (CNY) dan Dollar Taiwan (TWD). Sementara itu Dollar Hongkong (HKD) satu satunya mata uang regional yang mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung terbatas di tengah minimnya katalis dari dalam maupun luar negeri dengan kecenderungan mengalami kenaikan harga didorong oleh aksi beli pelaku pasar serta berlanjutnya penurunan imbal hasil surat utang global. Adapun kami perkirakan terbatasnya perdagangan pada hari ini didukung oleh faktor teknikal. 
  • Setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan berpeluang mengalami penurunan di tengah rencana pemerintah untuk mengadakan lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan dengan target penerbitan senilai Rp15 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor. Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara cenderung mengalami penurunan di tengah ekspektasi investor untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari pelaksanaan lelang. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih bergerak pada tren kenaikan sehingga masih terbuka peluang untuk mengalami kenaikan dalam jangka pendek. Hanya saja peluang terjadinya aksi jual didorong oleh harga Surat Utang Negara yang telah melewat area jenuh beli akan membatasi kenaikan harga bahkan kami perkirakan akan berpeluang untuk mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. 
  • Adapun dari faktor eksternal, kenaikan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya kenaikan harga juga akan menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,159% mengalami rebound pada perdagangan kemarin. Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup mengalami penurunan di level 0,383%. Adapun imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama terlihat tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya di level 1,056%. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi ersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Aksi ambil untung dapat dilakukan setelah harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan pada beberapa perdagangan terakhir, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, ORI013, FR0058, FR0065,  dan FR0068.
  • Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap II Tahun 2017 dan Sukuk Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap II Tahun 2017 dengan kupon 11% p.a (ekuivalen). 
  • Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 02022018 (reopening), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group