Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

28 September 2017

Fixed Income Notes 28 September 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 27 September 2017 ditutup dengan mengalami kenaikan didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung di tengah kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 13 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 6 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara seri acuan. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 13 bps setelah didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 50 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan kenaikan yang berkisar antara 8 - 11 bps setelah mengalami koreksi harga sebesar 50 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 11 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 125 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada awal perdagangan terlihat mengalami kenaikan, didorong oleh katalis negatif dari pasar surat utang global dimana pada perdagangan di hari selasa ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan dengan nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan dari awal perdagangan mendorong aksi ambil untung pelaku pasar di tengah dollar Amerika yang kembali mengalami penguatan terhadap mata uang utama dunia jelang pidato dari presiden Amerika Trump mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil US Treasury yang mendukung penurunan harga Surta Utang Negara. 
  • Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 20 tahun sebesar 11 bps masing - masing di level 6,039% dan 7,295%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri Acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun sebesar 12 bps masing - masing di level 6,444% dan 7,010%.   
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika imbal hasilnya juga mengalami kenaikan pada seluruh seri, seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin. Imbal hasil dari INDO-20 ditutup naik sebesar 3,5 bps di level 2,100% setelah mengalami koreksi harga sebesar 9 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-27 ditutup naik sebesar 7,5 bps di level 3,526% didorong koreksi harga sebesar 60 bps. Adapun imbal hasil INDO-37 ditutup naik sebesar 6 bps di level 4,427% setelah mengalami koreksi harga sebesar 90 bps. Imbal hasil dari INDO-47 ditutup mengalami keniakan sebesar 7 bps di level 4,449% didorong oleh koreksi harga sebesar 130 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Rabu, senilai Rp27,18 triliun dari 39 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp17,42 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp11,22 triliun dari 82 kali transaksi di harga rata - rata 104,20% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp2,4 triliun dari 101 kali transaksi di harga rata - rata 109,28%.
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,17 triliun dari 47 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap II Tahun 2017 (BMTR01CN2) masih menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp224 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,06% dan diikuti oleh perdagangan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2017 Seri B (SMADMF02BCN3) senilai Rp130 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,16%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah, pada level 13445,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 72,00 pts (0,53%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya sekaligus menjadi pelemahan ke-enam secara berturut - turut. Bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13368,00 hingga 13445,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional di tengah meningkatnya permintaan dollar Amerika di tengah rencana pemangkasaan pajak serta diikuti oleh pelemahan mata uang Rupiah Indonesia (IDR) dan Rupee India (INR). Sedangkan hanya Dollar Hongkong (HKD) dan Yuan China (CNY) yang mengalami penguatan terbatas terhadap dollar Amerika. 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung bergerak mengalami kenaikan jelang pidato presiden Amerika mengenai rencana pemangkasan pajak Amerika untuk orang pribadi serta kenaikan surat utang global yang juga kami perkirakan menjadi katalis negatif. 
  • Adapun pasar surat utang global ditutup mengalami kenaikan. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun di tutup naik di level 2,310% serta US Treasury dengan tenor 30 tahun juga di tutup mengalami kenaikan pada level 2,863%.  Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun ditutup naik masing - masing di level 0,467% dan 1,377% di tengah berlanjutnya ketegangan geopolitik di semenanjung Korea. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak dengan tren kenaikan, namun harga Surat Utang Negara yang telah berada di area jenuh beli (overbought) membuka peluang pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung yang akan mendorong kenaikan imbal hasil pada perdagngan hari ini. 
  • Rekomendasi : Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak dengan kecenderungan mengalami koreksi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0069, FR0053, FR0063, FR0070, FR0071, FR0073, FR0058, FR0065, FR0068, FR0072 dan FR0075. 
  • Rencana lelang pembelian kembali Surat Utang Negara dengan cara penukaran (debt switch) menggunakan mekanisme staple bonds.
  • Rencana penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) Seri ORI014

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group