Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

27 Maret 2017

Fixed Income Notes 27 Maret 2017

 

*     Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum'at, 24 Maret 2017 ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

 

 

 

*     Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 2 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunn imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 1 - 4 tahun. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan yang relatif terbatas hingga sebesar 1 bps didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami perubahan hingga sebesar 2 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 15 bps.

 

 

 

*     Terbatasnya perubahan tingkat imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin turut dipengaruhi oleh terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara di tengah minimnya katalis dari dalam dan luar negeri. Pelaku pasar masih menantikan kejelasan dari kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah Amerika di bawah pimpinan Presiden Donald Trump terutama berkaitan dengan kebijakan pajak dan belanja infrastruktur. Adapun dari dalam negeri, rencana lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Senin, 27 Maret 2017 turut membatasi pergerakan harga Surat Utang Negara terutama pada seri - seri yang akan di lelang, yaitu FR0059, FR0074 dan FR0072.

 

 

 

*     Dengan terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara di akhir pekan tersebut, maka imbal hasil dari Surat Utang Negara seri acuan juga cenderung terbatas, dimana untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun, 15 tahun dan 20 tahun ditutup dengan tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya masing - masing di level 6,862%, 7,495% dan 7,754%. Adapun untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun, imbal hasilnya terlihat mengalami penurunan di level 7,081%.

 

 

 

*     Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, perubahan tingkat imbal hasilnya juga terlihat terbatas meskipun dengan kecenderungan mengalami penurunan terutama pada tenor menengah dan panjang. Imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 ditutup dengan penurunan masing - masing sebesar 2 bps dan 1 bps di level 3,893% dan 4,815% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 15 bps dan 20 bps.

 

 

 

*     Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan kemarin terlihat mengalami penurunan dibandingkan dengan perdagangan di hari Kamis, yaitu senilai Rp9,37 triliun dari 33 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,98 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,25 triliun sekaligus yang paling sering diperdagangkan, yaitu sebanyak 73 kali transaksi di harga rata - rata 99,39% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0053 senilai Rp1,23 triliun dari 20 kali transaksi di harga rata - rata 104,85%.

 

 

 

*     Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp293,3 miliar dari 20 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 Seri B (ISAT08B) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp77 miliar dan juga yang paling sering diperdagangkan, sebanyak 12 kali transaksi di harga rata- rata  100,41% dan diikuti oleh perdagangan  Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri C (ISAT01CCN1) senilai Rp40 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 102,51%.

 

 

 

*     Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah terbatas sebesar 2,00 pts (0.02%) di level 13327,00 per dollar Amerika. Bergerak terbatas dengan arah perubahan yang berfluktuasi pada kisaran 13315,00 - 13,336,00 per dollar Amerika. Meskipun bergerak dengan mengalami pelemahan di akhir pekan, nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir menunjukkan penguatan seiring dengan penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika yang dipimpin oleh mata uang Won Korea Selatan (KRW) dan Baht Thailand (THB).

 

 

 

*     Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara. Pelaku pasar kami perkirakan akan fokus pada pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang merupakan lelang terakhir di kuartal I Tahun 2017. Pemerintan mentargetkan penerbitan lelang senilai Rp15 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor. Hingga lelang terakhir yang diadakan pada tanggal 21 Maret 2017, pemerintah telah meraup dana senilai Rp143,92 triliun dari lelang penjualan Surat Berharga Negara (Surat Utang Negara dan Sukuk Negara) dari target penerbitan di kuartal I 2107 yang sebesar Rp155 triliun. Dengan kondisi tersebut kami perkirakan pemerintah tidak akan kesulitan untuk memenuhi target penerbitan di kuartal I 2017 yang tinggal menyisakan Rp11,07 triliun.

 

 

 

*     Sementara itu dari faktor eksternal, pelemahan mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia masih akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Sempat mengalami penguatan jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika pada pertengahan bulan Maret 2017, nilai tukar dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia yang tercermin dalam dollar Indeks terus mengalami penurunan. Hal tersebut menjadi katalis bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di negara berkembang termasuk Surat Utang Negara Indonesia, karena dengan pelemahan mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasil dari surat utang negara berkembang menjadi lebih menarik.

 

 

 

*     Sementara itu dari perdagangan surat utang global, imbal hasil dari surat utang Amerika kembali ditutup dengan penurunan di tengah pelaku pasar yang menantikan rencana kebijakan kesehatan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat menggantikan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Presiden Obama. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun terbatas di level 2,418% sementara itu untuk tenor 30 tahun ditutup turun pada kisaran 3,002%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun juga ditutup dengan penurunan masing - masing di level 0,403% dan 1,198%. Hal tersebut kami perkirkan akan menjadi katalis positif pada perdagangan Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini.

 

 

 

*     Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada tren kenaikan, sehingga dalam jangka pendek peluang terjadinya kenaikan harga masih akan terjadi. Hanya saja dengan kondisi harga Surat Utang Negara yang juga telah memasuki area jenuh beli (overbought) yang terjadi sejak kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir, kami perkirakan akan membatasi kenaikan harganya di pasar sekunder.

 

 

 

*     Reomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Bagi investor yang menginginkan untuk menempatkan dananya pada Surat Utang Negara dapat mengikuti lelang penjualan Surat Utang Negara yang diadakan oleh pemerintah selain dapat memberlinya di pasar sekunder. Beberapa seri Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk ditransaksikan diantaranya adalah FR0066, FR0038, FR0048, FR0069, FR0036, ORI013 dan FR0053 untuk Surat Utang Negara dengan tenor pendek serta FR0070, FR0071, FR0073 dan FR0078 untuk tenor menengah dan panjang.

 

 

 

*     Adapun bagi investor yang ingin menempatkan dananya di obligasi korporasi, saat ini sedang berlangsung masa penawaran perdana Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap I Tahun 2017. Dengan didukung oleh peringkat obligasi yang sangat bagus, yaitu "idAAA" dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dan "AAA(idn)" dari PT Fitch Ratings Indonesia serta dengan tingkat imbal hasil yang kompetitif, penawaran obligasi tersebut menjadi peluang bagi investor.

 

 

 

*     Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN03170629  (New Issuance), SPN12180301 (Reopening), FR0059 (Reopening), FR0074 (Reopening) dan FR0072 (Reopening) pada hari Senin, tanggal 27 Maret 2017. Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017. Target penerbitan senilai Rp15.000.000.000.000,00 (lima belas triliun rupiah).

 

 

 

*     Pada sepekan kedepan terdapat tiga surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp712 miliar.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group