Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

27 Desember 2017

Fixed Income Notes 27 Desember 2017

  • Jelang libur nasional dalam rangka Natal, imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jumat, 22 Desember 2017 bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 6 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor pendek yang cenderung bergerak dengan mengalami kenaikan, sementara itu pada tenor menengah dan panjang lebih banyak mengalami penurunan. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1 - 4 tahun) cenderung bergerak dengan mengalami penurunan dengan perubahan yang berkisar antara 1 - 4 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 8 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) juga mengalami perubahan berkisar antara 1 - 6 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 80 bps. 
  • Meskipun bergerak cukup bervariasi, perubahan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin lebih cenderung mengalami penurunan. penurunan imbal hasil tersebut turut dipengaruhi oleh aksi beli oleh investor didorong oleh kenaikan peringkat kredit Indonesia yang masih menjadi katalis positif terhadap perdagangan di akhir pekan kemarin. Selain itu, pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang cenderung mengalami penurunan juga dipengaruhi pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga bergerak dengan mengalami penurunan. 
  • Sehingga secara keseluruhan, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Jum’at telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 20 tahun ditutup turun sebesar 2 bps masing - masing di level 5,940% dan 7,168%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun dan tenor 15 tahun mengalami penurunan sebesar 3,5 bps masing - masing di level 6,341% dan 6,937%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga terlihat mengalami penurunan terbatas, dimana penurunan imbal hasil tersebut terjadi pada tenor panjang seri Surat Utang Negara sedangkan terlihat mengalami kenaikan pada tenor panjang. Imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan terbatas kurang dari 1 bps di level 2,381% setelah mengalami koreksi harga sebesar 1 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-27, INDO-37, dan INDO-47 terlihat mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 3,593%, 4,445%, dan 4,451%. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan kemarin senilai Rp8,38 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,16 triliun. Obligasi Negara Seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,27 triliun dari 27 kali transaksi di harga rata - rata 104,08% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0074 senilai Rp834,9 miliar dari 19 kali transaksi di harga rata - rata 104,95%.
  •  Adapun Volume perdagangan Project Based Sukuk yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp884 miliar dari 6 seri Project Based Sukuk yang diperdagangkan. Project Based Sukuk seri PBS009 menjadi Surat Berharga Syariah Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp440 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,33% yang diikuti oleh perdagangan Project Based Sukuk seri PBS014 senilai Rp158 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 101,05% 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,01 triliun dari 56 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III Tahun 2017 Seri A (NISP02ACN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp250 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 100,01% dan diikuti oleh perdagangan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 Seri A (SMADMF03ACN1) senilai Rp72 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,04%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah terbatas sebesar 1,00 pts (0,01%) pada level 13556,00 per dollar Amerika setelah bergerak dalam rentang 13546,00 hingga 13565,00 per dollar Amerika. Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi di tengah mata uang regional yang bergerak bervariasi terhadap dollar Amerika. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika pada perdagangan di akhir pekan kemarin, dengan diikuti oleh mata uang Peso Philippina (PHP) dan Yuan China (CNY). Sementara itu Dollar Singapura (SGD) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika diikuti oleh Baht Thailand (THB) dan Yen Jepang (JPY). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan berpeluang untuk mengalami kenaikan setelah imbal hasil surat utang global yang beregrak dengan mengalami penurunan di tengah kenaikan peringkat kredit Indonesia yang masih akan menjadi katalis positif dalam sepekan kedepan. 
  • Adapun imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,474% dari posisi penutupan sebelumnya di kisaran 2,484%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup turun di level 1,243.%. Sedangkan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun justru mengalami kenaikan di level 0,422%. Hal tersebut kami perkirakan masih akan berdampak positif terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. 
  • Secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih menunjukkan pergerakan yang sideways, sehingga harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek masih akan mengalami pergerakan terbatas juga didorong oleh harga Surat Utang Negara yang sudah memasuki area jenuh beli (overbought). 
  • Rekomendasi : Dengan beberapa kondisi tersebut, kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakam harga Surat Utang Negara. Kami perkirakan pasar akan cenderung bergerak berfluktuasi sehingga kami menyarankan strategi trading guna  mengoptimalkan portofolio investasi dengan pilihan masih pada seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0073, ORI013, FR0058, FR0068 dan FR0072.
  • Fitch menaikkan peringkat kredit Indonesia ke BBB dengan outlook stabil.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group