Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

27 April 2017

Fixed Income Notes 27 April 2017

  • Berlanjutnya akumulasi pembelian Surat Utang Negara di tengah membaiknya persepsi resiko serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 26 April 2017.
  • Imbal hasil Surat Utang Negara bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan, berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor di atas 7 tahun. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 14 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang yang juga mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 30 bps. Pergerakan harga Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan pada perdagangan di akhir pekan kemarin didukung oleh masih berlanjutnya aksi pembelian oleh investor di tengah membaiknya persepsi resiko Surat Utang Indonesia. Angka CDS 5 tahun yang mencerminkan persepsi resiko pada perdagangan di hari Rabu berada pada kisaran 125 bps, terlihat mengalami penurunan dibandingkan dengan perdagangan di hari selasa. Selain itu, stabilnya nilai tukar rupiah pasca presiden Amerika menurunkan tingkat pajak juga menjadi katalis positif bagi pasar Surat Utang Negara. Investor juga terlihat aktif melakukan perdagangan yang tecermin pada tingginya volume perdagangan yang dilaporkan.
  • Dengan adanya kenaikan harga tersebut, maka telah mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 1 bps di level 7,422% untuk tenor 15 tahun, sebesar 2 bps di level 7,013% untuk tenor 10 tahun, sebesar 3 bps di level 6,642% dan 7,682% masing - masing untuk tenor 5 dan 20 tahun.
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya bergerak terbatas cenderung mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan imbal hasil dari US Treasury pada perdagangan di hari Selasa. Imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika tersebut bergerak dengan mengalami kenaikan yang terjadi pada sebagian besar seri Surat Utang Negara. Imbal hasil dari INDO-20 dan INDO-47 ditutup naik sebesar 1 bps masing - masing di level 2,480% dan 4,772% setelah mengalami koreksi harga terbatas sebesar 2 bps untuk INDO-20 dan 13 bps untuk INDO-47. Sementara itu imbal hasil dari INDO-27 mengalami ditutup di level 3,810% tidak banyak mengalami perubahan dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp16,19 triliun dari 46 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp5,93 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,77 triliun dari 118 kali transaksi di harga rata - rata 102,95% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp2,04 triliun dari 107 kali transaksi di harga rata - rata 105,62%.
  • Sementara itu volume perdagangan obligasi korporasi yang dileporkan senilai Rp1,03 triliun dari 45 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan kemarin. Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap I Tahun 2017 Seri B (FIFA03BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp133,0 miliar dari 10 kali transaksi di harga rata - rata 99,96% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap I Tahun 2017 Seri A (FIFA03ACN1) senilai Rp100,0 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 99,92%.
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika ditutup pada level 13284,00 per dollar Amerika, mengalami penguatan terbatas sebesar 26,00 pts setelah bergerak bervariasi pada kisaran 13273,00 hingga 13306,00 per dollar Amerika sepanjang sesi perdagangan. Penguatan terbatas nilai tukar rupiah tersebut terjadi di tengah bervariasinya arah pergerakan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika. Ringgit Malaysia (MYR) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Rupee India (INR) dan Dollar Taiwan (TWD). Sementara itu mata uang Baht Thailand (THB) dan Peso Philippina (PHP) terlihat mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin.
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami penurunan seiring dengan naiknya imbal hasil dari US Treasury serta secara teknikal pergerakan harga Surat Utang Negara berada pada area jenuh beli (overbought), sehingga kami perkirakan pergerakan harga akan terbatas.
  • Adapun dari pergerakan imbal hasil surat utang global, imbal hasil dari US Treasury pada hari Selasa ditutup naik, dimana untuk tenor 10 tahun naik di level 2,33% dan tenor 30 tahun naik di level 2,98% di tengah pelaku pasar yang menantikan dirilisnya beberapa data ekonomi. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun juga ditutup dengan penurunan masing - masing di level 0,38% dan 1,09% setelah sempat mengalami kenaikan hingga di level 0,468% dan 1,270%. Naiknya  imbal hasil dari surat utang global tersebut kami perkirakan juga akan membatasi pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan hari ini.
  • Rekomendasi, dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga Surat Utang Negara untuk melakukan strategi trading. Beberapa seri Surat Utang Negara yang kami perkirakan rawan terjadinya aksi ambil untung adalah sebagai berikut FR0028, FR0032, FR0061, FR0063, FR0046, FR0070 dan FR0056. Adapun seri - seri yang masih cukup menarik untuk diakumulasi adalah FR0031, FR0036, FR0069 untuk tenor pendek.
  • Pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group