Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

26 September 2017

Fixed Income Notes 26 September 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 25 September 2017 ditutup dengan mengalami penurunan didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi beli di tengah kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 15 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 6,8 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor 4 - 15 tahun. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 15 bps setelah didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 50 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan penurunan yang berkisar antara 9 - 15 bps setelah mengalami kenaikan harga sebesar 60 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan berkisar antara 1 - 14 bps setelah mengalami kenaikan harga hingga sebesar 140 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara mengalami penurunan didorong oleh katalis positif dari pasar surat utang global dimana pada perdagangan di akhir pekan ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan. Adapun, penurunan suku bunga acuan atau BI 7-Days RR Rate pada akhir pekan lalu masih menjadi katalis positif pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin yang mendorong aksi beli pelaku pasar mendorong terjadinya kenaikan harga Surta Utang Negara sehingga di akhir sesi perdagangan, imbal hasil Surat Utang Negara di tutup mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan di akhir pekan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Sehingga secara keseluruhan, kenaikan harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun di tutup mengalami penurunan sebesar 14,5 bps di level 5,818% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan sebesar 13 bps di level 6,264%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun mengalami penurunan sebesar 10 bps masing - masing di level 6,795% dan 7,122%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, mengalami penurunan pada hampir keseluruhan seri, seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami penurunan di akhir pekan. Imbal hasil dari INDO-20 ditutup turun terbatas kurang dari 1 bps di level 2,066% sementara itu imbal hasil dari INDO-27 ditutup turun sebesar 4 bps di level 3,416% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 35 bps. Adapun imbal hasil INDO-37 mengalami penurunan sebesar 3 bps di level 4,360% didorong kenaikan harga sebesar 50 bps serta INDO-47 juga mengalami penurunan sebesar 4,5 bps di level 4,349% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 80 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Senin, senilai Rp16,76 triliun dari 40 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp9,20 triliun. Obligasi Negara seri FR0061 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,79 triliun dari 71 kali transaksi di harga rata - rata 104,67% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp2,77 triliun dari 131 kali transaksi di harga rata - rata 110,10%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,58 triliun dari 45 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A (BMTR01ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp559,02 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 101,11% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap II Tahun 2017 (BMTR01CN2) senilai Rp112 miliar dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 100,06%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah, pada level 13325,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 13,00 pts (0,09%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak dengan berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13289,00 hingga 13328,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Yuan China (CNY) memimpin pelemahan mata uang regional diikuti oleh pelemahan mata uang Rupee India (INR) dan Dollar Singapura (SGD). Sedangkan Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Peso Philippina (PHP) dan Dollar Taiwan (TWD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan masih didorong aksi beli pelaku pasar di tengah penurunan BI 7-Days RR Rate serta berlanjutnya tren penurunan imbal hasil surat utang global.   
  • Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup kembali mengalami penurunan di level  2,222% seiring dengan US Treasury dengan tenor 30 tahun yang juga ditutup turun di level 2,761%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun masing - masing ditutup mengalami penurunan di level 0,395% dan 1,329%. 
  • Adapun dari dalam negeri, pemerintah pada hari ini akan kembali melaksanakan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara dengan target penerbitan senilai Rp5 triliun dari lima seri Sukuk Negara yang ditawarkan kepada investor. Pada lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp7,00 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp27,58 triliun. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area overbought yang akan membatasi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini meskipun masih terlihat untuk seri - seri Surat Utang Negara masih mengalami tren kenaikan harga. 
  • Rekomendasi : Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas. Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068 dan FR0075. 
  • Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 13032018 (new issuance), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 26 September 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group