Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

27 November 2017

Fixed Income Notes 26 November 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum’at, 27 November 2017 bergerak terbatas dengan kecenderungan      mengalami penurunan di tengah menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Perubahan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1,1 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor panjang.  
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak terbatas dengan mengalami perubahan imbal hasil hingga sebesar 2 bps di tengah perubahan harga yang hanya berkisar antara 1 - 3 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) terlihat mengalami penurunan berkisar antara 1- 3 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 15 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang juga cenderung bergerak bervariasi dengan adanya perubahan hingga sebesar 4 bps didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 30 bps. 
  • Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali menguat pada perdagangan sepekan kemarin mendorong imbal hasil Surat Utang Negara mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, meskipun di saat yang sama dollar Amerika menunjukkan penguatan terhadap mata uang utama dunia. 
  • Namun demikian, penurunan imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin tidak didukung oleh volume perdagangan yang cukup besar, mengindikasikan bahwa pelaku pasar masih cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi. 
  • Sehingga secara keseluruhan, perubahan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin hanya mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang  Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami penurunan sebesar 3 bps di level 6,076%, dan 10 tahun sebesar 1,5 bps di level 6,530%. Adapun terhadap seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun imbal hasilnya relatif tidak banyak mengalami perubahan masing - masing di level 7,049% dan 7,267%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan demominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan harganya cenderung mengalami kenaikan namun relatif terbatas pada semua tenor. Penurunan imbal hasil relatif terbatas kurang dari 1  bps. Imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-37 terlihat tidak bergeak dibandingkan perdagangan sebelumnya masing - masing di level 3,603% dan 4,453% adapun imbal hasil dari INDO-20 dan INDO-47 ditutup relatif tidak bergeak dibandingkan perdagangan sebelumnya masing - masing di level 2,244% dan 4,516% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 10 bps dan 1 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp7,90 triliun dari 41 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp821 miliar. Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180104 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,51 triliun dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 99,55% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0076 senilai Rp765,8 miliar dari 61 kali transaksi di harga rata - rata 101,73%. 
  • Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp559,05 miliar dari 37 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III Pegadaian Tahap I Tahun 2017 Seri B (PPGD03BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp120 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,61% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap VI Tahun 2017 Seri A (MEDC02ACN6) senilai Rp100 miliar dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 100,15%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat terbatas sebesar pts 7,00 pts (0,05%) pada level 13504,00 per dollar Amerika setelah melanjutkan tren kenaikan dalam beberapa hari  terakhir. Bergerak dengan mengalami fluktuasi terhadap dollar Amerika sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13492,00 hingga 13513,00 per dollar Amerika, penguatan nilai tukar rupiah di tengah mata uang regional mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Penguatan mata uang regional dipimpin oleh mata uang Rupiah Indonesia (IDR) dan diikuti oleh Dollar Hongkong (HKD) serta Dollar Taiwan (TWD).  Adapun Yuan China (CNY) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika diikuti oleh Rupee India (INR) dan Ringgitr Malaysia (MYR). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan harga yang bervariasi di tengah melemahnya mata uang regional terhadap dollar Amerika serta kenaikan imbal hasil regional pada perdagangan di akhir pekan menjadi katalis negatif. 
  • Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup naik di level 2,340% serta US Treasury dengan tenor 30 tahun ditutup naik di level 2,762%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) masing - masing juga ditutup naik pada level 0,362% dan 1,250%. Dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang bergerak dengan mengalami kenaikan maka akan berpeluang untuk mendorong terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika. 
  • Adapun harga Surat Utang Negara dengan denomiansi mata uang rupiah kami perkiarakan masih akan bergerak terbatas untuk tenor jangka panjang, dimana secara teknikal sebagian besar seri Surat Utang Negara dengan tenor jangka panjang berada pada area konsolidasi. Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak terhadap terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara di tengah pelaku pasar yang masih akan mencermati beberapa data dari dalam dan luar negeri sebelum kembali melakukan akumulasi pembelian Surat Utang Negara. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum fluktuasi harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Kami masih merekomendasikan Surat Utang Negara sebagai portofolio trading seperti seri FR0069, FR0053, FR0071, FR0065, FR0068, FR0072 serta ORI013. 
  • Pada sepekan kedepan terdapat enam surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp5,295 triliun.
  • Outlook Sektor Perbankan

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group