Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

26 Februari 2018

Fixed Income Notes 26 Februari 2018

  •   Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum'at, 23 Februari 2018 kembali mengalami penurunan seiring dengan menguatnya nilai tukar rupiah serta penurunan imbal hasil surat utang global. 
  •   Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 9 bps dengan rata - rata mengalami penurunan imbal hasil sebesar 1,4 bps dimana imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah terlihat mengalami penurunan sementara itu pada tenor panjang cenderung mengalami kenaikan. 
  •   Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubagan yang berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 20 bps. Adapun Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) tingkat imbal hasilnya ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan berkisar antara 2 - 9 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 80 bps. 
  •   Pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang masih bergerak dengan mengalami penurunan pada perdagangan di akhir pekan kemarin kembali didorong oleh faktor pergerakan nilai tukar rupiah yang mengalami penguatan terhadap dollar Amerika serta pergerakan surat utang global dan surat utang regional yang cenderung bergerak mengalami penurunan setelah hasil FOMC Minute yang terakhir pada pekan lalu yang juga mendorong pelemahan dollar Amerika pada beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut mendorong investor untuk melanjutkan akumulasinya terhadap Surat Utang Negara terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek. 
  •   Sehingga dengan adanya aksi pembelian oleh investor tersebut, harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan dan mendorong terjadinya penurunan imbal hasil, dimana untuk Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun ditutup turun sebesar 4 bps di level 5,796%, sementara itu 10 tahun ditutup turun sebesar 9,5 bps di level 6,479 dan 15 tahun mengalami penurunan sebesar 5,5 bps di level 6,975%. Adapun untuk tenor 20 tahun imbal hasilnya mengalami penurunan sebesar 4,5 bps di level 7,253%. 
  •   Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat mengalami kenaikan di tengah penurunan surat utang global maupun surat utang regional pada perdagangan di akhir pekan. Imbal hasil dari INDO-23 ditutup naik sebesar 3 bps di level 3,679% setelah mengalami koreksi harga sebesar 15 bps dan imbal hasil dari INDO-28 ditutup dengan kenaikan sebesar 2,5 bps pada level 4,077% setelah didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 20 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-38 ditutup naik kurang dari 1 bps pada level 4,741% setelah mengalami koreksi harga sebesar 10 bps dan imbal hasil dari INDO-48 yang ditutup naik sebesar 1 bps pada level 4,667% didorong koreksi harga sebesar 20 bps. 
  •   Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan kemarin senilai Rp12,45 triliun dari 35 seri Surta Utang Negara, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp5,44 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp4,18 triliun dari 108 kali transaksi di harga rata - rata 98,25% dan diikuti oleh perdagangan Surat Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp1,34 triliun dari 64 kali transaksi di harga rata - rata 109,18%. 
  •   Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp719,03 miliar dari 28 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Tahap II Tahun 2018 Seri A (IMFI03ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp153 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,06% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 Seri A (WSKT03ACN2) senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%. 
  •   Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup menguat, sebesar 17,00 pts (0,12%) pada level 13668,00 per dollar Amerika setelah bergerak terbatas dengan mengalami penguatan pada kisaran 13653,00 hingga 13691,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut sejalan dengan penguatan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia sebagai respon terhadap FOMC Minutes. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional yang dikuti oleh mata uang Rupee India (INR) dan Peso Philippina (PHP). Namun dengan penguatan di akhir pekan tersebut, pergerakan mata uang regional di sepanjang pekan kemarin cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika dengan mata uang Rupiah Indonesia mengalami pelemahan terbesar (0,80%) dan diikuti oleh mata uang Rupee India (0,79%). 
  •   Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan kembali berpeluang untuk mengalami kenaikan didorong oleh katalis dari penurunan imbal hasil surat utang global, namun akan dibatasi oleh peluang investor untuk menahan diri jelang lelang Surat Utang Negara pada perdagangan esok dimana pelaku pasar menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi pada lelang. 
  •   Imbal hasil surat utang global pada perdagangan di akhir pekan kemarin ditutup dengan mengalami penurunan, dimana imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,866% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,919% di tengah semakin besarnya kemungkinan kenaikan suku bunga Amerika. Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan mengalami penurunan di level 0,651%, begitu pula dengan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup turun pada level 1,514% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,533%. Hal tersebut kami perkirakan akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini terutama pada Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang rupiah maupun dollar Amerika. 
  •   Hanya saja peluang terjadinya kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar dalam negeri akan dibatasi oleh pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan diadakan pada hari Selasa, 28 Februari 2017 dimana pemerintah mentargetken penerbitan senilai Rp18 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor. Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara akan cenderung mengalami penurunan terutama pada seri - seri yang akan dilelang dikarenakan investor berharap untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dari pelaksanaan lelang. Selain lelang, pelaku pasar pada pekan ini juga akan menantikan data inflasi bulan Februari 2017 yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik pada hari Kamis, 1 Maret 2018 dimana pada bulan Januari 2018 terjadi inflasi sebesar 0,62% (MoM). 
  •   Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi, sehingga arah pergerakan dalam jangka pendek kami perkirakan akan cenderung mendatar (sideways) dengan perubahan harga yang masih akan terbatas. 
  •   Rekomendasi : Dengan beberapa kombinasi faktor tersebut kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dengan pilihan pada Surat Utang Negara seri FR0069, FR0053, FR0061, ORI013, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, dan FR0072. Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang dapat mengikuti lelang untuk mendapatkan Surat Utang Negara dengan tenor panjang, dimana pemerintah pada lelang tersebut akan menawarkan seri FR0063 (2023), FR0065 (2033) dan FR0075 (2038). 
  •   Pada sepekan kedepan terdapat tiga surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp11,462 triliun. 
  •   Pembukuaan Masa Penawaran Sukuk Negara Ritel Seri SR-010

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group