Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

25 Oktober 2017

Fixed Income Notes 25 Oktober 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 24 Oktober 2017 kembali mengalami kenaikan di tengah masih berlanjutnya koreksi harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada akhir pekan kemarin berkisar antara 1 - 5 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 1,8 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 9 - 15 tahun. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) cenderung mengalami kenaikan sebesar berkisar antara 1 - 3 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 2 bps setelah mengalami koreksi harga yang berkisar antara 5 - 6 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 5 bps dengan adanya koreksi harga hingga sebesar 50 bps. 
  • Pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh aksi ambil untung oleh investor di tengah koreksi yang terjadi di pasar keuangan global. Investor memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan penjualan Surat Utang Negara di pasar sekunder sehingga mendorong terjadinya koreksi harga di pasar sekunder dan menyebabkan terjadinya kenaikan imbal hasilnya. 
  • Meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah tidak cukup kuat untuk menahan terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Hanya saja, kami melihat koreksi harga pada perdagangan kemarin tidak diikuti oleh volume perdagangan yang besar, mengindikasikan bahwa pelaku pasar cenderung menahan diri guna melakukan transaksi di pasar sekunder. Adapun hasil lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara pada perdagangan kemarin mengalami penurunan dari sisi penawaran yang masuk.  
  • Dengan adanya koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin, imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 1 bps masing - masing di level 6,299% dan 7,429%, adapun untuk tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 1,5 bps di level 6,700%. Sementara itu seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 7,236%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya bergerak bervariasi seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang global. Imbal hasil INDO-20 dan INDO-37 mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 2,128% dan 4,432% didorong kenaikan harga masing - masing sebesar 1 bps dan 8 bps. Adapun INDO-27 mengalami kenaikan terbatas kurang dari 1 bps di level 3,589% setelah mengalami koreksi harga yang juga terbatas sebesar 2 bps. Sedangkan imbal hasil INDO-47 relatif tidak bergerak dibandingkan perdagangan sebelumnya di level 4,461%. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp8,14 triliun dari 39 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,24 triliun. Project Based Sukuk seri PBS013 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,42 triliun dari 20 kali transaksi di harga rata - rata 100,56% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp941,5 miliar dari 33 kali transaksi di harga rata - rata 103,01%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,44 triliun dari 52 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A (BMTR01ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp200 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,16% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 Seri D (BMRI01DCN2) senilai Rp132 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 82,96%. 
  • Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat terbatas sebesar 10,00 pts (0,07%) di level 13533,00 per dollar Amerika. Bergerak berfluktuasi pada kisaran 13522,00 hingga 13538,00 per dollar Amerika, penguatan nilai ukar rupiah terjadi di tengah bervariasinya pergerakan mata uang regional terhadap dollar Amerika. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Yuan China (CNY) dan Ringgit Malaysia (MYR). Adapun mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika yang diikuti oleh Peso Philippina (PHP) dan Dollar Hongkong (HKD).  
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami kenaikan didorong meredanya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika namun. Sementara itu dari perdagangan surat utang global Imbal hasil dari US Treasury bergerak mengalami kenaikan sepanjang sesi perdagangan kemarin yang akhirnya ditutup dengan kenaikan, dimana untuk tenor 10 tahun imbal hasilnya berada pada level 2,421% dan untuk tenor 30 tahun turun ke level 2,936%. Sedangkan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun ditutup naik masing - masing di level 0,473% dan 1,354%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada di area konsolidasi dengan tren harga yang masih sideways, mengindikasikan bahwa harga Surat Utang Negara akan bergerak terbatas dengan perubahan harga yang mendatar. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Adapun seri - seri  Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk diperdagangkan seperti seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.
  • Pemerintah meraup dana senilai Rp7,00 triliun dari lelang penjualan Sukuk Negara seri SPN-S 11042018 (reopening), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 24 Oktober 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group