Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

24 Oktober 2017

Fixed Income Notes 24 Oktober 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 23 Oktober 2017 ditutup dengan mengalami kenaikan didorong oleh kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 11 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 4,6 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor pendek dan menengah. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami perubahan berkisar antara 4 - 10 bps setelah didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 35 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan kenaikan yang berkisar antara 4 - 5 bps setelah mengalami penurunan harga sebesar 30 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 11 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 120 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dari awal perdagangan mengalami kenaikan, didorong oleh berbagai katalis negatif, salah satunya dari pasar surat utang global dimana pada perdagangan di akhir pekan ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan yang cukup besar dengan didukung aksi ambil untung pelaku pasar di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terjadinya penurunan harga Surta Utang Negara sehingga imbal hasil Surat Utang Negara mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi penutupan di akhir pekan yang terjadi pada semua tenor. 
  • Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 5 bps di level 6,287% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 6 bps di level 6,684%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun dan 20 tahun di tutup mengalami kenaikan sebesar 5,5 bps masing - masing di level 7,194% dan 7,415%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, mengalami kenaikan pada sebagian besar seri, seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami kenaikan di akhir pekan. Imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 ditutup relatif terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 3,589% dan 4,462% setelah mengalami koreksi harga sebesar 7 bps dan 6 bps, sementara itu imbal hasil dari INDO-20 dan INDO-37 ditutup naik sebesar 1 bps masing - masing di level 2,134% dan 4,439% didorong oleh koreksi harga sebesar 3 bps dan 20 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Senin, senilai Rp7,93 triliun dari 38 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,17 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,24 triliun dari 40 kali transaksi di harga rata - rata 102,11% dan diikuti oleh perdagangan Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180201 senilai Rp836 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 98,83%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp2,19 triliun dari 61 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap II Tahun 2017 Seri A (FIFA03ACN2) masih menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,11 triliun dari 44 kali transaksi di harga rata - rata 100,08% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap II Tahun 2017 (JPFA02CN2) senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,01%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup melemah, pada level 13543,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 24,00 pts (0,17%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13523,00 hingga 13543,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional diikuti oleh pelemahan mata uang Ringgit Malaysia (MYR) dan Yuan China (CNY). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung bergerak terbatas terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang jelang lelang Surat Berharga Syariah Negara. 
  • Sementara itu dari pergerakan imbal hasil surat utang global, imbal hasil dari US Treasury pada perdagangan kemarin ditutup turun, dimana untuk tenor 10 tahun turun di level 2,370% dan tenor 30 tahun turun di level 2,887%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun juga ditutup dengan penurunan masing - masing di level 0,435% dan 1,313%. Kembali turunnya imbal hasil dari surat utang global tersebut kami perkirakan juga akan berdampak positif terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan hari ini. 
  • Adapun dari dalam negeri, pemerintah pada hari ini akan kembali melaksanakan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara dengan target penerbitan senilai Rp5 triliun dari lima seri Sukuk Negara yang ditawarkan kepada investor. Pada lelang sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp7,00 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp17,31 triliun. Kami perkirakan permintaan yang masuk cukup tinggi terutama pada tenor panjang. Adapun bagi investor yang ingin mendapatkan tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dapat mengiktui lelang dengan pilihan pada seri PBS011 maupun PBS014. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi meskipun pada seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek masih mengalami tren penurunan harga. 
  • Rekomendasi : Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas. Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0073, FR0065, FR0068 dan FR0072.
  • Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 11042018 (reopening), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 24 Oktober 2017.

 

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group