Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

24 Agustus 2016

Fixed Income Notes 24 Agustus 2016

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 23 Agustus 2016 mengalami kenaikan didorong oleh aksi jual oleh investor di tengah spekulasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate). Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin cukup besar yaitu berkisar antara 4 - 18 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 11 bps dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada tenor 3 - 15 tahun.
 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami kenaikan sebesar 6 - 15 bps dengan didorong oleh koreksi harga yang terjadi berkisar antara 5 - 45 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami  kenaikan berkisar antara 13 - 18 bps dengan didorong oleh koreksi harga yang berkisar antara 65 - 80 bps. Adapun untuk Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 4 - 16 bps dengan adanya koreksi harga yang berkisar antara 50 - 120 bps.
 
  • Penurunan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin terjadi sejak awal perdagangan, dimana harga penawaran jual (ask price) ditawarkan lebih rendah dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin masih dipengaruhi oleh spekulasi terhadap kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika (Fed Fund Rate/FFR) yang diperkirakan akan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya seiring dengan sinyal perbaikan ekonomi Amerika sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. Momentum tersebut dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan di sepanjang bulan Agustus 2016. Pelaku pasar melakukan antisipasi terhadap sinyal kenaikan FFR yang diperkirakan akan disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral Amerika pada pidatonya di akhir pekan ini waktu setempat.
 
  • Secara keseluruhan, koreksi harga yang terjadi pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 15 bps, 16 bps, 12 bps dan 10 bps untuk masing - masing tenor 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun di level 6,80%; 7,07%; 7,35% dan 7,44%.
 
  • Adapun dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya pada perdagangan kemarin juga masih mengalami kenaikan yang terjadi pada hampir keseluruhan seri, dimana kenaikan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada seri dengan tenor di atas 9 tahun. Imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan sebesar 1 bps pada level 2,13%. Sedangkan imbal hasil dari INDO-26 dan INDO-46 masing - masing mengalami kenaikan sebesar 6 bps dan 5 bps pada level 3,27% dan 4,33% setelah mengalami koreksi harga sebesar 50 bps dan 100 bps.
 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, yaitu senilai Rp17,70 triliun dari 37 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangannya mencapai Rp9,39 triliun. Obligasi Negara seri FR0053 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp4,40 triliun dari 51 kali transaksi di harga rata - rata 105,89% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,81%. Adapun Obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara yang paling aktif diperdagangkan, sebanyak 119 kali transaksi dengan volume perdagangan senilai Rp1,57 triliun.
 
  • Sementara itu Project Based Sukuk (PBS) seri PBS009 menjadi Surat Berharga Syariah Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp724,40 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 101,65% dengan tingkat imbal hasil sebesar 6,50%.
 
  • Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp739,11 miliar dari 21 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Sukuk Ijarah TPS Food II Tahun 2016 (SIAISA02) menjadi obligasi korpoasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp300 miliar dari 6 kali transaksi. Sukuk korporasi dengan peringkat "idA(sy) dan akan jatuh tempo pada 19 Juli 2021 tersebut diperdagangkan pada harga rata - rata 101,21% dengan tingkat imbal hasil sebesar 10,23%.
 
  • Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat terbatas pada level 13222,00 per dollar Amerika, mengalami penguatan sebesar 4,00 pts (0,03%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak pada rentang perubahan 13199,00 hingga 13235,00 per dollar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terlihat menguat sepanjang sesi perdagangan seiring dengan penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika. Penguatan tersebut dipimpin oleh Won Korea Selatan (KRW), dan diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) serta Peso Philippina (PHP). Perdagangan di pasar valuta masih akan bergerak berfluktuasi jelang pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika pada akhir pekan ini.
 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami kenaikan setelah pada perdagangan kemarin mengalami koreksi harga yang cukup besar. Pelaku pasar secara umum masih akan fokus terhadap pidato Gubernur Bank Sentral Amerika yang akan disampaikan pada akhir pekan ini. Kenaikan harga Surat Utang Negara lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal serta meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang global, imbal hasilnya bergerak bervariasi dengan perubahan yang relatif terbatas. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 1,556% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,543%. Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup turun pada level -0,095% dari posisi penutupan di hari Senin yang berada pada level -0,091% setelah sempat mengalami kenaikan hingga mendekati level -0,07%. Sedangkan imbal hasil surat utang Jepang juga ditutup turun pada level -0,095% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,075%.
 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada tren penurunan, sehingga dalam jangka pendek akan berpeluang mengalami penurunan harga. Hanya saja, kami melihat bahwa koreksi harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mendorong kenikan imbal hasil Surat Utang Negara, sehingga dengan kondisi saat ini instrumen Surat Utang Negara cukup menarik untuk kembali diakumulasi terlebih dengan ekspektasi masih terbukanya peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan.
 
  • Rekomendasi : Dengan demikian kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, koreksi harga yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kembali melakukan akumulasi, dengan pilihan pada seri FR0056, FR0071, FR0073, FR0058, FR0068, FR0072 dan FR0067.
 
  • Penawaran Sukuk Tabungan Seri ST-001 Tahun 2016. Masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST-001 Tahun 2016 dimulai pada tanggal 22 Agustus s.d. 2 September 2016. Sukuk Tabungan seri ST-001 memiliki jangka waktu 2 tahun dan memberikan tingkat imbalan sebesar 6,9% per tahun. Pembayaran imbalan dilakukan secara bulanan dalam jumlah tetap (fixed). Sukuk Tabungan seri ST-001 tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable), namun demikian diberikan fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption).
 
  • Pemerintah meraup dana senilai Rp4,37 triliun dari hasil lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara Seri SPN-S 24022017 (new issuance), PBS009 (reopening), PBS006 (reopening), PBS011 (reopening), dan PBS012 (reopening) pada hari Selasa, tanggal 23 Agustus 2016. Pada lelang yang diadakan kemarin, total penawaran yang masuk senilai Rp15,26 triliun dari lima seri SBSN yang ditawarkan kepada investor.
 
  • Rencana lelang pembelian kembali Surat Utang Negara dengan cara penukaran (Debt Switch) tanggal 24 Agustus 2016. Pada hari Rabu, 24 Agustus 2016, Pemerintah akan melakukan lelang pembelian kembali Surat Utang Negara dengan cara penukaran (debt switch). Lelang dilakukan melalui MOFiDS (Ministry of Finance Dealing System) trading platform mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group