Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

21 Agustus 2018

Fixed Income Notes 21 Agustus 2018

  • Pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan turut mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 20 Agustus 2018.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan kemarin berkisar antara 1 - 8 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 5 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada sebagian besar seri Surat Utang Negara. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan berkisar antara 2 - 7 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 20 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) juga cenderung mengalami penurunan berkisar antara 3 - 8 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 30 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak cukup bervariasi dengan masih cenderung mengalami penurunan hingga sebesar 8 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 20 - 90 bps. 
  • Pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang cenderung mengalami penurunan pada perdagangan kemarin didukung oleh katalis positif dari pasar surat utang global yang bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun kembali turun di kisaran 2,821% setelah sempat menembus level 2,800% di tengah pertemuan Presiden Donald Trump dengan China, begitu pula imbal hasil dari surat utang Jerman dan Inggris yang juga mengalami penurunan. Namun, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin tidak didukung oleh volume perdagangan yang terlihat cukup kecil. 
  • Secara keseluruhan, perubahan imbal hasil Surat Utang Negara yang beregrak dengan kecenderungan pada perdagangan kemarin juga mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 8 bps di level 7,693% dan 10 tahun sebesar 11 bps di level 7,821%. Adapun imbal hasil dari Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun turun 12 bps di level 8m188% dan 20 tahun mengalami penurunan sebesar 6 bps di level 8,337%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga kecenderungan mengalami penurunan pada keseluruhan tenor. Imbal hasil dari INDO-23 ditutup turun terbatas kurang dair 1 bps di level 3,995% didorong oleh adanya kenaikan sebesar 1 bps dan imbal hasil dari INDO-28 yang ditutup turun sebesar 1,5 bps di level 4,346% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 10 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-43 ditutup turun sebesar 2,5 bps di level 4,899% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 35 bps. Sementara itu INDO-48 imbal hasilnya turun kurang dari 1 bps di level 4,778% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 10 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp7,42 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,97 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,05 triliun dari 25 kali transaksi di harga rata - rata 88,70% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0065 senilai Rp1,02 triliun dari 34 kali transaksi di harga rata - rata 87,16%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp423 miliar dari 37 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap I Tahun 2016 (WSKT02CN1) menjadi obligasi korporasi denham volume perdagangan terbesar, senilai Rp102 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,68% dan diikuti oleh perdagangan Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri B (SIKPPLN03B) senilai Rp40 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 106,23%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 25,00 pts (0,17%) pada level 14590,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14560,00 hingga 14605,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah terjadi di tengah pergerakan mata uang regional yang bergerak menguat terhadap dollar Amerika. Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Rupee India (INR) dan Yuan China (CNY). Sementara itu Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Dollar Singapura (SGD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan berpeluang untuk mengalami kenaikan didukung oleh katalis eksternal dimana imbal hasil surat utang global yang bergerak dengan mengalami penurunan. 
  • Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan di akhir pekan ditutup turun pada level 2,821% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,862%. Penurunan imbal hasil juga terjadi pada surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) masing - masing di level 0,302% dan 1,227%. Kondisi tersebut kami perkirakan akan menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika. 
  • Adapun secara teknikal, pergerakan harga Surat Utang Negara yang bergerak pada area konsolidasi kami perkirakan akan berdampak terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mendatar (sideways) dalam jangka pendek. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung mendatar, kami menyarankan kepada investor untuk melakukan strategi beli secara bertahap di saat harga Surat Utang Negara mengalami penurunan dan melakukan jual di saat harga surat utang mengalami kenaikan dengan pilihan pada seri FR0069, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0072, FR0075, FR0067.
  • Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 0822019 (reopening), SPN-S 08052019 (reopening), PBS002 (reopening), PBS012 (reopening), PBS016 (reopening), dan PBS017 (reopening) pada hari Selasa tanggal 21 Agustus 2018.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group