Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

20 Maret 2018

Fixed Income Notes 20 Maret 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 19 Maret 2018 bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bevariasi di tengah pelaku pasar yang menahan diri untuk melakukan transaksi jelang dimulainya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek yang cenderung mengalami kenaikan dan imbal hasil tenor di atas 9 tahun yang cenderung mengalami penurunan. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 3 bps didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 10 bps. Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) bergerak bervariasi dengan perubahan yang berkisar antara 1 - 2 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 5 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak cukup bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 15 bps. 
  • Terbatasnya perubahan tingkat imbal hasil pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar sekunder jelang dimulainya Rapat Dewan Gubernur Bank Sental  Amerika. Hal tersebut juga tercermin pada volume perdagangan yang tidak begitu besar dan mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya. Terbatasnya perubahan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin turut dipengaruhi oleh investor yang masih mencermati pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika yang merupakan pertemuan pertamanya di tahun 2018 yang diharapkan oleh investor akan menaikkan suku bunga pertamanya di tahun 2018. 
  • Dengan terbatasnya perubahan imbal hasil pada perdagangan kemarin, maka imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor 5 tahun mengalami penurunan sebesar 8 bps di level 6,013% dan 15 tahun ditutup turun sebesar 1 bps pada level 6,957%. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 20 tahun ditutup relatif tidak bergerak dibandingkan perdagangan sebelumnya kurang dari 1 bps di level 6,697% dan 7,306%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga terlihat mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan imbal hasil US Treasury. Kenaikan imbal hasil tersebut juga terlihat pada imbal hasil dari INDO-23 yang ditutup mengalami kenaikan sebesar 1,5 bps di level 3,706% didorong koreksi harga sebesar 5 bps, INDO-28 ditutup naik sebesar 6 bps di level 4,077% setelah mengalami koreksi harga sebesar 50 bps dan imbal hasil INDO-38 yang mengalami kenaikan sebesar 4,5 bps di level 4,758% didorong oleh koreksi harga sebesar 60 bps. Adapun INDO-48 imbal hasilnya mengalami kenaikan sebesar 5 bps di level 4,691% setelah harga terkoreksi sebesar 80 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp12,01 triliun dari 28 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangans eri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,79 triliun. Obligasi Negara seri FR0070 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp4.07 triliun dari 37 kali transaksi di harga rata - rata 109,03% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0064 senilai Rp1,84 triliun dari 30 kali transaksi di harga rata - rata 96,75%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai RP1,01 triliun dari 44 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III BFI Finance Indonesia Tahap IV Tahun 2018 Seri A (BFIN03ACN4) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp332 miliar dari 15 kali transaksi di harga rata - rata 100,03% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi I Angkasa Pura II Tahun 2016 Seri A (APIA01A) senilai Rp127 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 102,86%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup dengan mengalami pelemahan, sebesar 14,00 pts (0,10%) pada level 13765,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan di kisaran 13760,00 hingga 13777,00 per dollar Amerika. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terjadi seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia jelang dimulainya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Peso Phillipina (PHP) dan Ringgit Malaysia (MYR).  
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah investor masih akan mencermati jalannya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Namun, kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung mengalami kenaikan di tengah investor asing sudah terlihat mulai masuk kembali di SBN. Kenaikan harga Surat Utang Negara tidak akan terlalu bergerak terlalu besar dibatasi oleh nilai tukar rupiah yang terlihat masih akan tertekan pada hari ini. 
  • Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,855% di tengah pelaku pasar yang akan menggeser dana-nya pada safe asset di tengah ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed pertama di tahun 2018. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan kenaikan masing - masing di level 0,567% dan 1,443%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih berada pada area konsolidasi, sehingga pergerakan harga dalam jangka pendek akan cenderung beregrak terbatas dengan arah pergerakan yang masih terlihat mengalami kenaikan harga, sehingga masih membuka peluang akan mengalami kenaikan harga dalam jangka pendek. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Aksi mabil untung dapat dilakukan setelah harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan pada beberapa perdagangan terakhir, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0053, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072 dan FR0075. 
  • Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 07092018 (reopening), PBS002 (reopening), PBS004 (reopening), PBS012 (reopening), PBS016 (reopening), dan PBS017 (reopening) pada hari Selasa tanggal 20 Maret 2018.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group