Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

19 Desember 2017

Fixed Income Notes 19 Desember 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 18 Desember 2017 kembali bergerak terbatas dengan arah       perubahan yang bevariasi di tengah kenaikan imbal hasil dari surat utang global
  •  Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 3 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang lebih besar dalam penurunan imbal hasilnya dibandingkan dengan Surat Utang Negara dengan tenor pendek.
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) cenderung mengalami penurunan dengan perubahan sebesar 1 - 2 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 3 bps. Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) bergerak bervariasi dengan mengalami perubahan berkisar antara 1 - 2 bps didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak cukup bervariasi dengan perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 25 bps. 
  • Terbatasnya perubahan tingkat imbal hasil pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar sekunder di tengah investor mengamati penandatanganan tagihan pajak pada pekan ini. Hal tersebut juga tercermin pada volume perdagangan yang tidak begitu besar. Sentimen investor juga didorong oleh optimisme seputar pemotongan pajak Amerika Serikat. 
  • Dengan terbatasnya perubahan imbal hasil pada perdagangan kemarin, maka imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor 5 tahun, 15 tahun dan 20 tahun ditutup turun terbatas kurang dari 1 bps, masing - masing pada level 6,001%, 7,036%, dan 7,233%. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 10 tahun terlihat tidak mengalami perubahan dibandingkan perdagangan sebelumnya di level 6,470%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga terlihat bervariasi dimana Surat Utang Negara dengan tenor pendek yang terlihat mengalami kenaikan sementara itu pada tenor panjang cenderung mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps. Terbatasnya perubahan imbal hasil tersebut juga terlihat pada imbal hasil dari INDO-27, INDO-37 dan INDO-47 yang masing - masing mengalami penurunan kurang dari 1 bps di level 3,586%, 4,436% dan 4,436%. Adapun imbal hasil INDO-20 mengalami kenaikan sebesar 1,5 bps di level 2,356%. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp8,38 triliun dari 42 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,69 triliun. Obligasi Negara seri FR0074 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,19 triliun dari 47 kali transaksi di harga rata - rata 103,8% diikuti oleh perdagangan Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180104 senilai Rp955 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 99,81%. 
  • Adapun Volume perdagangan Project Based Sukuk yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp235,05 miliar dari 5 seri Project Based Sukuk yang diperdagangkan. Project Based Sukuk seri PBS006 menjadi Surat Berharga Syariah Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp122 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 105,43% yang diikuti oleh perdagangan Project Based Sukuk seri PBS011 senilai Rp55 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 110,98%
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai RP3,09 triliun dari 54 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance Tahap III Tahun 2017 Seri A (WOMF02ACN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp562 miliar dari 33 kali transaksi di harga rata - rata 100,01% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi I Bussan Auto Finance Tahun 2017 Seri B  (BAFI01B) senilai Rp445 miliar dari 10 kali transaksi di harga rata - rata 100,02%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup dengan mengalami pelemahan, sebesar 12,00 pts (0,08%) pada level 13581,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan di kisaran 13575,00 hingga 13607,00 per dollar Amerika. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terjadi seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika di tengah melemahnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia di tengah investor optimisme penandatangan mengenai tagihan pajak Amerika akan ditanda tangani pada pekan ini. Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Rupee India (INR) dan Yuan China (CNY). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak mengalami penurunan didorong oleh pelemahan nilai tukar rupiah serta mata uang regional, di tengah surat utang global yang mengalami kenaikan imbal hasil. 
  • Pergerakan harga Surat Utang Negara juga akan dipengaruhi oleh pergerakan imbal hasil surat utang global, dimana pada perdagangan kemarin kembali ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,394% di tengah pelaku pasar yang masih akan fokus pada pemotongan pajak Amerika Serikat. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan kenaikan masing - masing di level 0,313% dan 1,148%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara dengan tenor panjang masih berada pada area konsolidasi, sehingga pergerakan harga dalam jangka pendek akan cenderung beregrak terbatas dengan arah pergerakan yang mendatar (sideways). Sementara itu Surat Utang Negara dengan tenor pendek terlihat masih berada di area jenuh beli (overbought) sehingga membuka peluang adanya aksi ambil untung oleh invetor pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi beberapa faktor tersebut, maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum tren kenaikan harga. Beberapa pilihan yang masih menarik diantaranya adalah  seri FR0069, FR0053, FR0058, FR0074, FR0058, ORI013, FR0068, dan FR0072.
  • Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group