Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

18 Mei 2018

Fixed Income Notes 18 Mei 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 17 Mei 2018 bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1,5 bps dimana kenaikan imbal hasil terjadi pada tnoer pendek sementara panjang mengalam penurunan imbal hasil. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak bervariasi dengan perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami kenaiikan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga yang berkisar antara 3 - 20 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 30 bps. 
  • Kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh katalis negatif dari naiknya imbal hasil surat utang global serta imbal hasil surat utang global. Selain itu, penurunan imbal hasil pada sebagian seri Surat Utang Negara didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang emmutuskan untuk menaikkan suku bunga aucannya ke level 4,50%. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami kenaikan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan tenor 10 tahun masing - masing berada pada level 6,804% dan 7,163% mengalami kenaikan yang terbatas kurang dari 1 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 7,654%. Sedangkan imbal hasil seri acuan 20 tahun ditutup justru mengalami penurunan namun terbatas kurang dari 1 bps di level 7,733%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat mengalami kenaikan imbal hasil pada tenor keseluruhan tenor seiring dengan kenaikan imbal hasil surat utang global. Imbal hasil dari INDO-23 mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 4,097% setelah mengalami koreksi harga sebesar 4,5 bps. Sementara itu imbal hasil INDO-28 ditutup dengan kenaikan sebesar 3,5 bps di level 4,556%. Adapun imbal hasil dari INDO-38 ditutup naik sebesar 5 bps di level 5,155% setelah mengalami koreksi harga sebesar 65 bps. Sedangkan imbal hasil INDO-48 mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 5,052% didorong oleh koreksi harga sebesar 60 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp12,75 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp1,48 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, sekaligus yang paling aktif diperdagangkan, yaitu senilai Rp2,40 triliun dari 48 kali transaksi di harga rata - rata 98,53% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0053, senilai Rp2,35 triliun dari 24 kali transaksi di harga rata - rata 104,1%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,40 trilin dari 47 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 Seri B (SSMM01B) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp223 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 99,99% diikuti oleh perdagangan Obligasi II Bussan Auto Finance Tahun 2018 Seri A (BAFI02A) senilai Rp155 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,05%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 40,00 pts (0,28%) di level 14058,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14053,00 hingga 14083,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak bervariasi terhadap dollar Amerika. Mata uang Rupiah Indoensia (IDR) memimpin penguatan mata uang regional setelah Bank Sentral Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya di level 4,50%. Adapun mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin pelemahan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika, diikuti oleh Yen Jepang (JPY) dan Dollar Singapura (SGD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami kenaikan seiring dengan naiknya suku bunga acuan Indonesia sebesar 25 bps di level 4,50% serta menguatnya nilai tukar rupiah yang akan terjadi pada perdagangan hari ini. Namun, kenaikan harga akan dibatasi oleh pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami kenaikan. 
  • Adapun dari faktor eksternal, kenaikan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya koreksi harga juga akan menjadi katalis negatif bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 3,115%. Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan masing - masing di level 0,640% dan 1,558%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih akan bergerak pada tren kenaikan sehingga masih terbuka peluang untuk mengalami kenaikan dalam jangka pendek. Hanya saja kombinasi dari faktor internal dan eksternal akan membatasi kenaikan harga bahkan kami perkirakan akan berpeluang untuk mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi ersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Aksi mabil untung dapat dilakukan setelah harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan pada beberapa perdagangan terakhir, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068, FR0072, FR0075 dan FR0067. 
  • Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN 03180823 (New Issuance), SPN 12190214 (Reopening), FR0064 (Reopening), FR0065 (Reopening), FR0075 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 22 Mei 2018. 
  • Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara Seri PBS-014 dengan cara Private Placement.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group