Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

15 Desember 2017

Fixed Income Notes 15 Desember 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 14 Desember 2017 bergerak terbatas dengan mengalami penurunan di tengah penurunan imbal hasil surat utang global serta meredanya  tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 4 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 1 - 11 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 30 bps. 
  • Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh katalis positif dari naiknya suku bunga acuan Bank Sentral Amerika yang telah diperkirakan oleh pelaku pasar ditengah tetapnya suku bunga acuan Bank Indonesia mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga bergerak dalam tren penurunan. Imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami penurunan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan tenor 15 tahun masing - masing berada pada level 6,011% dan 7,049% mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 10 tahun di posisi 6,487% mengalami penurunan sebesar 1 bps dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Rabu. Sementara itu imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 20 tahun relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan perdagangan sebelumnya di level 7,244%.  
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat bervariasi dengan adanya kenaikan imbal hasil pada tenor pendek dan kecenderungan mengalami penurunan untuk tenor menengah dan panjang seiring dengan penurunan imbal hasil surat utang global. Imbal hasil dari INDO-20 dan INDO-27 ditutup terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 2,355% dan 3,597%. Adapun imbal hasil dari INDO-37 ditutup turun sebesar 1 bps di level 4,446% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 15 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-47 mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 4,453% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 30 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp9,49 triliun dari 38 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,56 triliun. Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180104 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp1,82 triliun dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 99,78% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059, senilai Rp1,46 triliun dari 60 kali transaksi di harga rata - rata 75,79%.
  •  Adapun Volume perdagangan Project Based Sukuk yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp203 miliar dari 4 seri Project Based Sukuk yang diperdagangkan. Project Based Sukuk seri PBS009 menjadi Surat Berharga Syariah Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp135 miliar dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 100,27% yang diikuti oleh perdagangan Project Based Sukuk seri PBS004 senilai Rp56 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 85,61%
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,30 triliun dari 52 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi I Moratelindo Tahun 2017 Seri A (MORA01A) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp389 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 100,17% diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Pupuk Indoensia Tahap II Tahun 2017 Seri A (PIHC01ACN2) senilai Rp120 miliar dari 10 kali transaksi di harga rata - rata 100,36%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 15,00 pts (0,11%) di level 13576,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13557,00 hingga 13587,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penguatan terhadap dollar Amerika. Mata uang Baht Thailand (THB) memimpin penguatan mata uang regional diikuti oleh Rupee India (INR) dan Yuan China (CNY). Adapun mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika, diikuti oleh Dollar Hongkong (HKD) dan Dollar Singapura (SGD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami penguatan di tengah perkirakan para analis mengenai data neraca perdagangan yang akan kembali surplus depan serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami penurunan. 
  • Adapun dari faktor eksternal, penurunan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya kenaikan harga juga akan menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,349% setelah suku bunga acuan Bank Sentral Amerika dinaikkan serta data ekonomi yang mengalami perbaikan mendorong imbal hasil US Treasury dengan tenor 30 tahun mengalami penurunan pada level 2,706% . Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun juga mengalami penurunan masing - masing di level 0,305% dan 1,175%. Penurunan imbal hasil surat utang global ini kami perkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara pada hari ini dengan denominasi dollar maupun rupiah. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih bergerak pada tren sideways sehingga harga Surat Utang Negara akan bergerak terbatas pada jangka pendek. Namun, harga Surat Utang Negara pada beberapa tenor telah mamasuki area jenuh beli (overbought) mendorong peluang untuk aksi ambil untuk oleh investor yang menyebabkan penurunan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi ersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Adapun kami merekomendaasikan beberapa seri yang masih menarik untuk diperdagangakan, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0058, FR0074, FR0068, dan FR0072.
  • Pencatatan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III Tahun 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group