Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

13 Desember 2017

Fixed Income Notes 13 Desember 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 12 Desember 2017 kembali bergerak terbatas dengan arah       perubahan yang bevariasi di tengah pelaku pasar yang menahan diri untuk melakukan transaksi jelang dimulainya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps dimana imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor 1 - 7 tahun yang cenderung mengalami penurunan dan imbal hasil tenor di atas 15 tahun yang cenderung mengalami kenaikan. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak bervariasi dengan mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 3 bps. Sedangkan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) cenderung mengalami penurunan dengan perubahan sebesar 1 - 2 bps yang didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) bergerak cukup bervariasi dengan perubahan berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 45 bps. 
  • Terbatasnya perubahan tingkat imbal hasil pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh pelaku pasar yang masih menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar sekunder jelang dimulainya Rapat Dewan Gubernur yang diadakan pada perdagangan kemarin. Hal tersebut juga tercermin pada volume perdagangan yang tidak begitu besar dan mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelunya. Investor juga masih akan mencermati rencana kebijakan pajak pemerintah Amerika serta suku bunga acuan yang akan disampaikan dalam beberapa hari kedepan. 
  • Dengan terbatasnya perubahan imbal hasil pada perdagangan kemarin, maka imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor 5 tahun, 10 tahun1 15 tahun, dan 20 tahun ditutup naik terbatas kurang dari 1 bps, masing - masing pada level 6,026%, 6,506%, 7,045%, dan 7,239%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya juga terlihat terbatas dengan kecenderungan mengalami kenaikan sejalan dengan kenaikan imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin. Terbatasnya perubahan imbal hasil tersebut terlihat pada imbal hasil dari INDO-20, INDO-37 dan INDO-47 yang masing - masing mengalami kenaikan kurang dari 1 bps di level 2,346%, 4,458% dan 4,472% setelah mengalami koreksi harga sebesar 1 bps, 5 bps, dan 8,5 bps. Adapun imbal hasil INDO-27 ditutup naik sebesar 1 bps di level 3,595% dengan didorong koreksi harga sebesar 10 bps.  
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp10,95 triliun dari 33 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangans seri acuan yang dilaporkan senilai Rp6,98 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,80 triliun dari 41 kali transaksi di harga rata - rata 103,25% dan diiktui oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061 senilai Rp2,11 triliun dari 28 kali transaksi di harga rata - rata 103,7%.
  • Volume perdagangan Project Based Sukuk yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp1,02 triliun dari 6 seri Project Based Sukuk yang diperdagangkan. Project Based Sukuk seri PBS013 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp492 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 100,60% dan diikuti oleh perdagangan Project Based Sukuk seri PBS011 senilai Rp235 miliar dari 17 kali transaksi di harga rata - rata 111,83%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp2,88 triliun dari 73 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap II Tahun 2017 (SMRA02CN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp400 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 100,03 dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III FIF Tahap II Tahun 2017 Seri A (FIFA03ACN2) senilai Rp288 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 100,37%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika kembali ditutup dengan mengalami pelemahan, sebesar 22,00 pts (0,16%) pada level 13574,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami pergerakan berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan di kisaran 13546,00 hingga 13581,00 per dollar Amerika. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika terjadi seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia setelah adanya sinyal kenaikan suku bunga acuan The Fed. Mata uang Peso Phillipina (PHP) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Rupiah Indonesia (IDR) dan Rupee India (INR). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas didorong oleh investor yang masih akan menantikan hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.   
  • Selain rapat, pergerakan harga Surat Utang Negara juga akan dipengaruhi oleh pergerakan imbal hasil surat utang global, dimana pada perdagangan kemarin kembali ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,403%. Sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan kenaikan masing - masing di level 0,320% dan 1,219%. Kami perkirakan pergerakan surat utang global yang mengalami kenaikan akan menjadi katalis negatif pada perdagangan hari ini terhadap harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih berada pada area jenuh beli (overbought), sehingga pergerakan harga dalam jangka pendek akan cenderung beregrak terbatas dengan peluang adanya aksi ambil untung oleh invetor. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut, maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan pilihan seri yang masih menarik untuk diperdagangkan seperti seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0065, FR0068, FR0072.
  • Peringkat MTN Jatuh Tempo PT Finance ditegaskan pada “idBBB+”

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group