Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

12 Maret 2018

Fixed Income Notes 12 Maret 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum'at, 9 Maret 2018 ditutup mengalami kenaikan di tengah koreksi yang terjadi di pasar surat utang global serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 8 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor 6 - 10 tahun yang cenderung mengalami kenaikan, sementara itu pada tenor yang lebih panjang terlihat masih mengalami penurunan imbal hasil. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan terbatas berkisar antara 1 - 6 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 20 bps. Sementara itu imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan hingga sebesar 8 bps seiring dengan perubahan harga yang berkisar antara 5 - 55 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan yang berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 50 bps. 
  • Kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin turut dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar negeri. Kenaikan imbal hasil terhadap beberapa Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan masih didukung oleh dair faktor internal berupa naiknya imbal hasil surat utang global. Adapun koreksi harga yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil lebih dipengaruhi oleh faktor aksi jual oleh investor asing, hingga 8 Maret 2018 investor asing melakukan net sell sebesar Rp16,44 triliun serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan diadakan pada hari Selasa, 13 Februari 2017. 
  • Koreksi harga di akhir pekan telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun sebesar 1 bps di level 6,263%, 10 tahun sebesar 6,5 bps di level 6,789%, dan 15 tahun sebesar 2 bps di level 7,121%. Adapun untuk seri acuan dengan tenor 20 tahun, imbal hasilnya mengalami perubahan sebesar 2,5 bps pada level 7,419%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, perubahan tingkat imbal hasilnya pada perdagangan di akhir pekan ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan. Seiring dengan koreksi yang terjadi pada perdagangan surat utang global, Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika juga terlihat mengalami koreksi yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya. Imbal hasil dari INDO-23 INDO-28, INDO-38, dan INDO-48 masing - masing ditutup dengan mengalami kenaikan sebesar 1 bps di level 3,774%; 4,138%; 4,819%; dan 4,767% setelah mengalami koreksi harga yang berkisar antara 3 - 14 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp12,55 triliun dari 39 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp5,04 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,87 triliun dari 75 kali transaksi di harga rata - rata 96,10% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0063 senilai Rp1,62 triliun dari 32 kali transaksi di harga rata - rata 97,42%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,94 triliun dari 45 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya tahap I Tahun 2017 (ADHI02CN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp478 miliar dari 2 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkealnjutan I Surya Semesta Internusa Tahap I Tahun 2016 Seri A (SSIA01ACN1) senilai Rp200 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 19,00 pts (0,13%) pada level 13797,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13771,00 hingga 13806,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut terjadi ditengah bervariasinya pergerakan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia setelah rapat Dewan Gubernur BoJ. Yuan China (CNY) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Baht Thailand (THB) dan Won Korea Selatan (KRW). Adapun mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Ringgit Malaysia (MYR) 
  • Dalam sepekan terakhir, mata uang regional juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika, dengan dipimpin oleh Yen Jepang (JPY) dan Peso Philippina (PHP). Adapun mata uang Won Korea Selatan (KRW) dalam sepekan. 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara maih akan cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan yang masih akan menurun jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara. Menjelang lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Selasa, 13 Maret 2018 kami perkirkan harga Surat Utang Negara akan cenderung beregrak terbatas dengan peluang terjadinya koreksi harga pada seri - seri yang akan dilelang, yaitu FR0063, FR0064, FR0075 dan FR0076. 
  • Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global yang kembali ditutup dengan kenaikan pada perdagangan di akhir pekan juga akan membatasi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan di akhir pekan ditutup naik pada level 2,896% begitu pula dengan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama yang ditutup naik masing - masing pada level 0,647% dan 1,492%. 
  • Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara kembali memasuki area konsolidasi, terutama pada tenor panjang, sehingga kami perkirakan juga akan mempengaruhi terbatasnya pergerakan harga pada tenor tersebut. Namun untuk tenor pendek terlihat amsih mengalami tren penurunan, yang dalam jangka pendek akan mengalam koreksi harga. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pegerakan harga Surat Utang Negara. Strategi trading masih kami sarankan di tengah kondisi pasar surat utang yang masih bergerak berfluktuasi dengan pilihan pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek hingga menengah seperti seri FR0069, FR0053, FR0061, ORI013, FR0070, FR0056, FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0068 dan FR0072. 
  • Pada sepekan kedepan terdapat delapan surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp8,715 triliun. 
  • PT Pemeringkat Efek Indonesia menegaskan peringkat “idAA+” kepada PT Semen Indoensia (Persero) Tbk dan Obligasi.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group