Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

12 Januari 2018

Fixed Income Notes 12 Januari 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 11 Januari 2018 bergerak dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah penurunan imbal hasil US Treasury serta     meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 8 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada tenor pendek seri Surat Utang Negara sedangkan tenor panjang mengalami kenaikan imbal hasil. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak bervariasi dengan penurunan berkisar antara 1 - 8 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 7 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 6 - 16 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) cenderung mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 55 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan cenderung mengalami penurunanan didorong oleh meredanya tekanan terhadap rupiah Indonesia. Selain itu, pergerakan imbal hasil US Treasury yang juga bergerak dalam tren penurunan. Adapun imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin juga bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan kecuali pada surat utang India dan China. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami penurunan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami penurunan sebesar 3 bps di level 5,618% dan tenor 10 tahun berada pada level 6,079% mengalami penurunan sebesar 4 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami penurunan sebesar 1,5 bps di level 6,603% dan 20 tahun di posisi 6,925% relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan pada penutupan di hari Rabu. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat terbatas seiring dengan bervariasinya pergerakan imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin. Imbal hasil dari INDO-23, INDO-28, INDO-38, dan INDO-48 ditutup relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan perdagangan di hari Rabu masing - masing di level 3,058%, 3,541%, 4,395%, dan 4,314%.  
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp16,34 triliun dari 40 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,86 triliun. Obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, sekaligus yang paling aktif diperdagangkan, yaitu senilai Rp2,43 triliun dari 92 kali transaksi di harga rata - rata 112,34% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0056, senilai Rp2,10 triliun dari 22 kali transaksi di harga rata - rata 113,66%. 
  • Adapun Volume perdagangan Project Based Sukuk yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp1,93 triliun dari 7 seri Project Based Sukuk yang diperdagangkan. Project Based Sukuk seri PBS013 menjadi Surat Berharga Syariah Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp963 miliar dari 15 kali transaksi di harga rata - rata 101,13% diikuti oleh Project Based Sukuk seri PBS006, senilai Rp653 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 105,80%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp774,03 miliar dari 36 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi I Moratelindo Tahun 2017 Seri A (MORA01A) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp332 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,67% diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance Tahap III Tahun 2017 Seri A (WOMF02ACN3) senilai Rp63 miliar dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 100,20%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 25,00 pts (0,18%) di level 13400,00 per dollar Amerika setelah bergerak berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13389,00 hingga 13436,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak bervariasi terhadap dollar Amerika dengan kecenderungan mengalami penguatan. Mata uang Ringgit Malaysia (MYR) memimpin penguatan mata uang regional diikuti oleh Baht Thailand (THB) dan Rupiah Indonesia (IDR). Adapun mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin pelemahan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika, diikuti oleh Rupee India (INR) dan Dollar Taiwan (TWD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan bergerak terbatas menjelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan serta pelaku pasar menantikan data neraca perdagangan yang akan dirilis pada pekan depan. 
  • Setelah mengalami kenaikan imbal hasil pada perdagangan kemarin, pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan mengalami koreksi harga di tengah rencana pemerintah untuk mengadakan lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan dengan target penerbitan senilai Rp17 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan kepada investor. Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara cenderung mengalami penurunan di tengah ekspektasi investor untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari pelaksanaan lelang. 
  • Adapun dari faktor eksternal, kenaikan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya koreksi harga juga akan menjadi katalis negatif bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,537%. Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama justru mengalami kenaikan masing - masing di level 0,522% dan 1,316% setelah Bank Of Japan melakukan  kebijakan pengurangan pembelian obligasi . 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih bergerak pada tren sideways sehingga masih akan bergerak terbatas dalam jangka pendek. Hanya saja harga Surat Utang Negara yang berada di area jenuh beli akan membatasi kenaikan harga bahkan kami perkirakan akan berpeluang untuk mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi ersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Aksi mabil untung dapat dilakukan setelah harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan pada beberapa perdagangan terakhir, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0053, FR0061, FR0071, FR0073, FR0058, FR0068, dan FR0072. 
  • Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN03180417 (New Issuance), SPN12190104 (Reopening), FR0064 (Reopening), FR0065 (Reopening) dan FR0075 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 16 Januari 2018.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group