Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

10 Agustus 2018

Fixed Income Notes 10 Agustus 2018

  • Penguatan nilai tukar serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami penurunan mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 9 Agustus 2018.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 15 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 7 bps dimana penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara tenor pendek dan menengah. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4tahun) bergerak mengalami penurunan berkisar antara 3 - 15 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 50 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 4 - 9 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 35 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan hingga sebesar 15 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 130 bps. 
  • Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin seiring dengan tren penurunan imbal hasil surat utang regional sebagai respon atas kecendeurngan penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika mendorong imbal hasil surat utang regional mengalami penurunan. 
  • Penurunan imbal hasil pada perdagangan kemarin juga didukung oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah penguatan mata uang dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia. 
  • Secara keseluruhan, penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan turun pada posisi 7,451% (-9 bps) untuk tenor 5 tahun, di posisi 7,601% (-7 bps) untuk tenor 10 tahun, di posisi 7,966% (-7,5 bps) untuk tenor 15 tahun dan di posisi 8,035% (-5 bps) untuk tenor 20 tahun. 
  • Penurunan imbal hasil juga terjadi pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika seiring dengan penurunan imbal hasil dari US Treasury. Imbal hasil dari INDO-23 dan INDO-28 ditutup turun terbatas kurang dari 1 bps masing - masing di level 3,958% dan 4,301% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 1 bps dan 4 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-43 dan INDO-48 mengalami penurunan yang lebih besar yaitu sebesar 1 bps di level 4,853% dan 4,749% didorong oleh adanya kenaikan harga sebesar 10 bps dan 15 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporan pada perdagangan kemarin menunjukkan adanya peningkatan dibandingan dengan volume perdagangan sebelumnya, yaitu senilai Rp10,67 triliun dari 33 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana untuk seri acuan, volume perdagangan yang dilaporkan mencapai Rp4,06 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,49 triliun dari 115 kali transaksi di harga rata - rata 90,1% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp1,57 triliun dari 57 kali transaksi di harga rata - rata 96,35%. 
  • Adapun dari perdagangan obligsi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp844 miliar dari 37 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II PNM Tahap II Tahun 2018 Seri A (PNMP02ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp136 miliar dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 100,13% dan diikuti oleh  Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Tahap I Tahun 2015 Seri B (SIEXCL01BCN1) senilai Rp100 miliar dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 21,00%. 
  • Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 25,00 pts (0,17%) pada level 14410,00 per dollar Amerika. Bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14395,00 hingga 14438,00 per dollar Amerika, penguatan nilai tukar rupiah tersebut terjadi di tengah penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika ditengah penguatan nilai tukar dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia. Mata uang Yuan China (CNY) masih memimpin penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika yang diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Rupiah Indonesia (IDR). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami kenaikan di tengah kembali turunnya imbal hasil dari US Treasury.  Imbal hasil dari US Treasury pada perdagangan hari Kamis kembali ditutup dengan mengalami penurunan. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup turun pada level 2,928% begitu pula dengan tenor 30 tahun yang ditutup turun pada level 3,074%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (bund) dan Inggris (gilt) dengan tenor 10 tahun juga ditutup turun masing - masing pada level 0,375% dan 1,300%. Adanya penurunan imbal hasil surat utang tersebut kami perkirakan juga akan mendorong terjadinya kenaikan harga terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan hari ini, terlebih setelah mengalami koreksi harga yang cukup besar pada perdagangan di pekan kemarin. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak dalam tren sideways, hanya saja kenaikan harga akan didukung oleh kondisi harga Surat Utang Negara yang masih berada pada area jenuh jual (oversold). Hal tersebut kami perkirakan akan mendorong pelaku pasar untuk melakukan aksi beli sehingga akan mendorong terjadinya kenaikan harga di pasar sekunder. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut, kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergarakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga. Beberapa seri yang masih cukup menarik adalah seri FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0075, FR0067.
  • Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN 12181115 (Reopening), SPN 12190606 (Reopening), FR0063 (Reopening), FR0064 (Reopening), FR0065 (Reopening), FR0075 (Reopening)  pada hari Selasa, tanggal 14 Agustus 2018. 
  • Penerbitan Surat Utang Negara Seri FR0074 Dengan Cara     Private Placement Pada tanggal 9 Agustus 2018. 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group