Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

09 Agustus 2018

Fixed Income Notes 09 Agustus 2018

  • Stabilnya nilai tukar rupiah serta masih tingginya angka cadangan devisa masih menjadi katalis positif yang mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di hari Rabu, 8 Agustus 2018.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 8 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 4,1 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami penurunan berkisar antara 4 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 20 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan yang berkisar antara 4 - 8 bps dengan didoorng oleh adanya kenaiakn harga yang berkisar antara 20 - 40 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) terlihat mengalami penurunan sebesar 1 - 8 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 65 bps. 
  • Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih didukung oleh stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah bervariasinya mata uang regional di tengah penguatan dollar Amerika. Stabilnya nilai tukar rupiah tersebut tidak lepas dari data cadangan devisa di bulan Juli 2018 yang senilai US$118,3 miliar yang terhitung masih cukup tinggi dimana Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. 
  • Secara keseluruhan, aksi beli oleh investor pada perdagangan kemarin telah mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan sebesar 6 bps untuk tenor 5 tahun dan 10 tahun masing - masing di level 7,599% dan 7,671%, sementara imbal hasil turun sebesar 4 bps untuk tenor 15 tahun di level 8,040%dan 20 tahun turun sebesar 5 bps di levle 8,083%. 
  • Semenatra itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya masih ditutup dengan mengalami kenaikan yang terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara di tengah masih berlanjutnya tren penurunan imbal hasil dari US Treasury walaupun sudah terbatas. Dimana seluruh imbal hasil dari INDO-23, INDO-28, INDO-43 dan INDO-48 masing - masing mengalami kenaikan relatif terbatas kurang dari 1 bps di level 3,961%, 4,305%, 4,860% dan 4,759% setelah mengalami koreksi harga yang relatif terbatas berkisar antara 1 bps - 15 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin mengalami peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangn sebelumnya, yaitu senilai Rp9,05 triliun dari 29 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pelaku pasar cukup aktif melakukan transaksi perdagangan seiring dengan kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Adapun volume perdagangan Surat Utang Negara seri acuan yang dilaporkan senilai Rp4,00 triliun. Obligasi Negara seri FR0064 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,80 triliun dari 82 kali transaksi di harga rata - rata 89,29% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0063 senilai Rp1,48 triliun dari 66 kali transaksi di harga rata - rata 92,46%.
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp899 miliar dari 50 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 (TAXI01) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp120 miliar dari 3 kali transaksi di harga 12,48% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Infrastruktur Green Bond Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Thn 2018 Seri A (GNSMII01ACN1) senilai Rp100 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 99,96%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup pada level 14435,00 per dollar Amerika, mengalami perubahan yang terbatas dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya setelah bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penguatan pada kisaran 14434,00 hingga 14463,00 per dollar Amerika. Nilai tukar rupiah bergerak stabil di tengah bervariasinya pergerakan mata uang regional terhadap dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin, mata uang Yen Jepang (JPY) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Won Korea Sleatan (KRW) dan Baht Thailand (THB). 
  • Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih berpeluang mengalami kenaikan meskipun akan dibayangi oleh adanya aksi ambil untung oleh investor. Kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini masih akan dipengaruhi terhadap ekpektasi penguatan nilai tukar rupiah yang didukung oleh meningkatnya angka cadangan devisa. Adapun kenaikan harga tersebut akan didukung oleh faktor eksternal dimana imbal hasil dari surat utang global yang ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan. 
  • Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,964%. Adapun imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun juga terlihat mengalami penurunan, masing - masing di level 0,402% dan 1,317%. Pergerakan imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan tersebut kami perkirakan akan masih memberikan dukungan terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika. 
  • Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih terlihat mengalami tren sideways harga yang terlihat pada keseluruhn tenor, sehingga akan membuka peluang terbtasnya pergerakan harga dalam jangka pendek. Namun demikian, kenaikan harga akan didukung oleh adanya sinyal jenuh jual (oversold) dari Surat Utang Negara dengan keseluruhan tenor. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga Surat Utang Negara. Pelaku pasar juga perlu mewaspadai terjadinya aksi ambil untung pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang setelah adanya tren kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, rencana lelang penjualan Surat Utang Negara pada pekan depan akan turut membatasi kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. Kami merekomendasikan beberapa seri Surat Utang Negara yang masih cukup menarik untuk diperdagangkan seperti FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0075, FR0067. 
  • PT Pemeringkat Efek Indonesia menegaskan peringkat “idA” untuk PT Permodalan Nasional Madani (Persero). 
  •  PT Pemeringkat Efek Indonesia menegaskan peringkat “idAA-” PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group