Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

06 Oktober 2017

Fixed Income Notes 06 Oktober 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Kamis, 5 Oktober 2017 kembali ditutup dengan arah perubahan yang bervariasi di tengah terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
  • Perubahan tingkat imbal hasil masih terbatas, berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor pendek terlihat mengalami penurunan imbal hasil yang cukup besar. 
  • Turunnya angka pengangguran di Amerika mendorong nilai tukar dollar Amerika, namun penurunan angka pengangguran masih dipengaruhi oleh badai Harvey dan Irma menjadikan data tersebut menjadi sulit untuk dilihat gambaran jelas dari pasar ketenagakerjaan Amerika, Adapun data neraca perdagangan Amerika yang mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya yang disampaikan pada perdagangan kemarin membatasi pergerakan nilai tukar dollar Amerika. Penguatan nilai tukar dollar Amerika yang terbatas membuka peluang nilai tukar rupiah mengalami penguatan pada perdagangan kemarin yang mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara.   
  • Secara keseluruhan, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan masing - masing sebesar 1 bps dimana untuk tenor 5 tahun ditutup pada level 6,106%, tenor 10 tahun ditutup pada level 6,455% sementara itu terlihat imbal hasil tenor 15 tahun relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan perdagangan sebelumnya pada level 7,048%. Sedangkan imbal hasil seri acuan 20 tahun justru ditutup naik pada level 7,259%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya mengalami kenaikan di tengah kenaikan imbal hasil dari US Treasury. Imbal hasil dari INDO-27, INDO-37, dan INDO-47 terlihat bergerak mengalami kenaikan terbatas kurang dari 1 bps masing - masing pada level 3,540%; 4,475%; dan 4,462% dengan didorong koreksi harga masing - masing sebesar 7,5 bps; 7 bps, dan 9 bps. Sedangkan imbal hasil INDO-20 justru ditutup mengalami penurunan yang juga terbatas kurang dari 1 bps 2,112% dengan kenaikan harga yang juga terbatas sebesar 1 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp10,17 triliun dari 40 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,83 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,28 triliun dari 47 kali transaksi di harga rata - rata 103,75% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0061 senilai Rp1,04 triliun dari 36 kali transaksi di harga rata - rata 103,51%. 
  • Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,16 triliun dari 44 seri obligasi korporsi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Tahun 2017 Seri A (NISP02ACN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp180 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,56% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Bank BTN Tahap I Tahun 2017 Seri D (BBTN03DCN1) senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,01%. 
  • Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 13 pts (0,09%) di level 13464,00 per dollar Amerika setelah sempat mengalami pelemahan di awal pekan. Bergerak berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13444,00 hingga 13490,00 per dollar Amerika, penguatan tersebut seiring dengan tren penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika. Mata uang Dollar Taiwan (TWD) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh mata uang Yen Jepang (JPY) dan Rupiah Indonesia (IDR). Adapun mata uang Dollar Singapura (SGD) masih terlihat mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika diikuti oleh Dollar Hongkong (HKD) dan Ringgit Malaysia (MYR). 
  • Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak terbatas di tengah pelaku pasa menantikan pengumuman angka cadangan devisa yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia pada hari ini. Adapun dengan kecenderungan mengalami penurunan didorong oleh kenaikan imbal hasil US Treasury. 
  • Pelaku pasar yang menantikan data cadangan devisa di bulan September 2017 yang akan disampaikan oleh Bank Indonesia pada hari ini. Adapun pada bulan Agustus 2017, cadangan devisa sebesar US$128,8 miliar mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan posisi di akhir Juli 2017 yang sebesar US$127,8 miliar dimana cadangan devisa per akhir Agustus 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. 
  • Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global pada perdagangan kemarin ditutup dengan kencenderungan mengalami keniakan. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,348% serta US Treasury dengan tenor 30 tahun yang juga ditutup naik pada level 2,888% setelah Dewan Perwakilan Rakyat Amerika menyetujui anggaran. Adapun imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun juga ditutup naik di level 1,391% dari level 1,357% di akhir pekan, sementara itu imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) justru ditutup turun terbatas di level 0,45%. Kenaikan imbal hasil dari US Treasury kami perkirakan akan menekan pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi dengan adanya sinyal tren penurunan harga untuk keseluruhan tenor Surat Utang Negara. Hal tersebut kami perkirakan akan meningkatkan peluang terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih akan bergerak berfluktuasi jelang rilisnya data cadangan devisa Indonesia. Seri - seri yang cukup menarik untuk diperdagangkan diantaranya adalah : FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072. 
  •  Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 11042018 (new issuance), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 10 Oktober 2017.
  • Pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Pegadaian Tahap I Tahun 2017 pada tanggal 4 Oktober 2017.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group