Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

06 November 2017

Fixed Income Notes 06 November 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum’at, 3 November 2017 kembali mengalami penurunan di tengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta penurunan imbal hasil surat utang global. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 10 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 5,1 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada keseluruhan seri Surat Utang Negara. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak dengan mengalami penurunan berkisar antara 4 - 10 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 30 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 4 - 6 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 15 - 25 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 9 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 80 bps. 
  • Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh katalis positif dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga bergerak dalam tren penurunan. Terbatasnya penguatan dollar didorong kemungkinan bagu Jerome Powell menjadi gubernur The Fed yang baru, dimana Jerome Powell dianggap berpandangan lebih dovish dibandingkan dengan kandidat lainnya dan jika Powell menjadi gubernur The Fed maka Powell akan melanjutkan kebijakan yang ditetapkan oleh Janet Yellen sehingga akan  menjadi kebijakan berkelanjutan. Imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan kecuali pada surat utang Thailand dan Indonesia yang justru mengalami penurunan. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami penurunan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun yang ditutup mengalami penurunan sebesar 6 bps di level 6,262% dan tenor 10 tahun berada pada level 6,613% mengalami penurunan imbal hasil sebesar 8 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 15 tahun meengalami penurunan sebesar 9 bps di level 7,102% dan tenor 20 tahun di posisi 7,304% mengalami penurunan sebesar 7 bps dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Kamis. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat adanya penurunan imbal hasil pada keseluruhan tenor seiring dengan penurunan imbal hasil US Treasury. Imbal hasil dari INDO-20, INDOR-27, dan INDO-37 bergerak relatif terbatas dengan penurunan kurang dari 1 bps masing - masing di level 2,219%; 3,583%; dan 4,414% didorong oleh kenaikan harga sebesar 1 bps, 8 bps, dan 10 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-47 ditutup turun sebesar 1 bps di level 4,465% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 20 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp9,10 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp4,54 triliun. Obligasi Negara seri FR0074 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp1,64 triliun dari 97 kali transaksi di harga rata - rata 103,86% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072, senilai Rp1,57 triliun dari 71 kali transaksi di harga rata - rata 109,86%. 
  • Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,23 triliun dari 63 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Bank CIMB Niaga Tahap III Tahun 2017 Seri A (BNGA02ACN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp140 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,00% diikuti oleh perdagangan Obligasi I Bussan Auto Finance Tahun 2017 Seri B (BAFI01B) senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 99,98%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 54,00 pts (0,40%) di level 13498,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13471,00 hingga 13515,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak dengan kecenderungan mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Yuan China (CNY) memimpin pelemahan mata uang regional diikuti oleh Dollar Singapura (SGD) dan Ringgit Malaysia (MYR). Adapun mata uang Rupiah Indonesia (IDR) memimpin penguatan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika, diikuti oleh Peso Philippina (PHP) dan Won Korea Selatan (KRW). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih berpeluang untuk mengalami kenaikan didorong oleh masih menunjukkan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami penurunan serta didukung oleh teknikal dari Surat Utang Negara yang masih mengalami tren kenaikan. 
  • Adapun dari faktor eksternal, penurunan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya kenaikan harga juga akan menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,332% setelah Presiden Donald Trump memberikan kan pernyataan bahwa Jerome Powell akan menjadi Gubernur The Fed. Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami penurunan masing - masing di level 0,360% dan 1,267% 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara secara umum masih bergerak pada tren kenaikan sehingga masih terbuka peluang untuk mengalami kenaikan dalam jangka pendek. Adapun kombinasi dari faktor internal dan eksternal akan menjadi katalis positif sehingga kami perkirakan peluang untuk mengalami kenaikan harga pada perdagangan hari ini cukup besar. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Adapun beberapa seri yang kami lihat masih menarik untuk diperdagangkan dengan strategi buy on weakness maupun trading, dengan pilihan pada seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0073, FR0065, dan FR0068.
  • Pada sepekan kedepan terdapat enam surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp10,213 triliun.
  • Pencatatan Obligasi I Bussan Auto Finance Tahun 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group