Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

06 Desember 2017

Fixed Income Notes 06 Desember 2017

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 5 Desember 2017 kembali bergerak dengan mengalami penurunan terbatas di tengah penurunan imbal hasil surat utang global serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
  •  Perubahan tingkat imbal hasil yang terjadi berkisar antara 1 - 3 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil terjadi pada hampir keseluruhan seri Surat Utang Negara. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak bervariasi dengan perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 8 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 6 - 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 3 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga hingga sebesar 20 bps. 
  • Penurunan imbal hasil Surat Utang Negara yang terjadi pada perdagangan kemarin masih didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang juga bergerak dalam tren penurunan. Imbal hasil surat utang di kawasan regional pada perdagangan kemarin kembali bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan kecuali pada surat utang Thailand dan Jepang. Namun pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara terlihat terbatas pada perdagangan kemarin didorong oleh volume perdagangan pada perdagangan kemarin yang terlihat kecil dibandingkan di hari Senin. 
  • Dengan pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara yang mengalami penurunan, maka imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun berada pada level 6,012% mengalami penurunan sebesar 1,5 bps dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun masing - masing di posisi 6,497%, 7,033% dan 7,238% mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps dibandingkan dengan posisi penutupan di hari Senin. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya terlihat mengalami penurunan pada hampir keseluruhan tenor dengan jangka panjang yang cenderung lebih besar dibandingkan jangka pendek seiring dengan penurunan imbal hasil surat utang global. Imbal hasil dari INDO-20 ditutup terbatas kurang dari 1 bps di level 2,337% didorong oleh kenaikan harga yang juga terbatas sebesar 1 bps. Sementara itu INDO-27 ditutup turun sebesar 1,5 bps pada level 3,620% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 10 bps. Adapun INDO-37 ditutup turun sebesar 1 bps di level 4,462% dengan didorong kenaikan harga sebesar 15 bps. Sedangkan imbal hasil INDO-47 ditutup dengan penurunan sebesar 3 bps di level 4,508%. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp7,94 triliun dari 38 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp2,46 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, yaitu senilai Rp1,22 triliun dari 45 kali transaksi di harga rata - rata 103,2% dan diikuti oleh perdagangan Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180201, senilai Rp686 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 99,33%.
  •  Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,61 triliun dari 45 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri A (WSKT03ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp340 miliar dari 12 kali transaksi di harga rata - rata 100,11% diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap VI Tahun 2017 Seri A (MEDC02ACN6) senilai Rp230 miliar dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 100,20%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat terbatas sebesar 8,00 pts (0,06%) di level 13519,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13503,00 hingga 13524,00 per dollar Amerika di tengah pergerakan nilai tukar mata uang regional yang bergerak bervariasi terhadap dollar Amerika. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional diikuti oleh Dollar Taiwan (TWD) dan Yuan China (CNY). Adapun mata uang Ringgit Malaysia (MYR) memimpin pelemahan nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika, diikuti oleh Yen Jepang (JPY) dan Rupee India (INR). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara berpeluang untuk mengalami kenaikan terbatas didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah serta pergerakan imbal hasil surat utang global yang mengalami kenaikan. Adapun pada hari ini kami perkirakan pergerakan imbal hasil akan bergerak terbatas didorong pelaku pasar yang masih menantikan data Cadangan Devisa pada akhir pekan ini. 
  • Adapun dari faktor eksternal, penurunan imbal hasil surat utang global yang didorong oleh adanya kenaikan harga juga akan menjadi katalis positif bagi perdagangan Surat Utang Negara hari ini. Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 2,353% setelah Departemen Keuangan Amerika membukukkan defisit perdagangan di bulan Oktober mendorong bervariasinya pergerakan US Treasury pada perdagangan kemarin. Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga mengalami kenaikan masing - masing di level 0,314% dan 1,265%. 
  • Adapun secara teknikal, harga Surat Utang Negara pada tenor pendek masih bergerak pada tren kenaikan sehingga masih terbuka peluang untuk mengalami kenaikan dalam jangka pendek. Hanya saja pergerakan harga Surat Utang Negara pada tenor panjang masih berada pada area konsolidasi sehingga dalam jangka pendek pergerakan harganya masih akan terbatas. 
  • Rekomendasi : Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak berfluktuasi. Adapun beberapa seri yang kami lihat masih terlihat menarik untuk tenor yang sama, seperti seri FR0069, FR0053, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068, dan FR0072.
  • Transaksi penjualan Surat Utang Negara dalam Valuta Asing tahun 2017 dalam rangka Pre-funding tahun anggaran 2018 sebesar USD4,0 miliar dengan format Sec-Registered Standalone.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group