Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

04 Juli 2017

Fixed Income Notes 04 Juli 2017

  •          Aksi profit taking oleh investor serta kenaikan dari US Treasury dalam sepekan kemarin dorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 3 Juli 2017.

 

  •          kenaikan tingkat imbal hasil yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan kemarin berkisar antara 1 - 9 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 4 bps dimana kseluruhan tenor mengalami kenaikan imbal hasil yang cukup besar.

 

  •          Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan yang berkisar antara 1 - 6 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga hingga sebesar 20 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) juga mengalami kenaikan yang berkisar antara 6 - 9 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga hingga sebesar 50 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami kenaikan imbal hasil yang berkisar antara 1 - 9 bps dengan didorong oleh adanya penurunan harga hingga sebesar 90 bps.

 

  •          Harga Surat Utang Negara yang bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan pada perdagangan kemarin didorong oleh aksi ambil untung oleh investor setelah mengalami kenaikan yang cukup besar sepanjang bulan Juni. Didukung oleh adanya libur nasional pada pekan kemarin menyebabkan adanya penyesuaian terhadap kenaikan US Treasury.

 

  •          Sehingga secara keseluruhan, pergerakan harga Surat Utang Negara yang cenderung bergerak dengan mengalami penurunan pada perdagangan di hari Senin telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun dan 15 tahun masing - masing sebesar 6 bps di level 6,689% dan 7,406%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 4,5 bps di level 6,842% dan tenor 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 8,5 bps di level 7,610%.

 

  •          Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya cenderung mengalami kenaikan. Imbal hasil dari INDO-27 ditutup dengan mengalami kenaikan sebesar 2,5 bps di level 3,772% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 20 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-47 terlihat megalami kenaikan terbatas sebesar 1 bps di level 4,693% setelah mengalami penurunan harga sebesar 16 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-20 terlihat mengalami kenaikan sebesar 3,5 bps di level 2,284%. Tingginya  pergerakan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan kemarin juga turut dipengaruhi oleh libur nasional selama sepekan kemarin.

 

  •          Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin terlihat sedikit mengalami peningkatan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, senilai Rp12,90 triliun dari 45 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp5,32 triliun. Obligasi Negara seri FR0059 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,07 triliun dari 60 kali transaksi di harga rata - rata 100,00% yang diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0072 senilai Rp1,60 triliun dari 98 kali transaksi di harga rata - rata 106,61%.

 

  •          Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,30 triliun dari 31 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan IV SMF Tahap I Tahun 2017 Seri A (SMFP04ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp248 miliar dari 10 kali transaksi di harga rata - rata 100,00% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap III Tahun 2017 Seri A (TELE01ACN3) senilai Rp192 miliar dari 9 kali transaksi di harga rata - rata 100,02%.

 

  •          Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 20,00 pts di level 13368,00 per dollar Amerika setelah bergerak cukup berfluktuasi pada kisaran 13316,00 hingga 13383,00 per dollar Amerika. pelemahan nilai tukar rupiah tersebut terjadi di tengah mata uang regional yang bergerak melemah terhadap dollar Amerika. Melemahnya mata uang regional dipimpin oleh Yen Jepang (JPY) yang diikuti oleh Rupee India (INR) dan Dollar Singapura (SGD). Dalam sepekan terakhir, mata uang regional bergerak dengan kecenderungan mengalami pelemahan dengan dipimpin oleh pelemahan Yen Jepang dan Won Korea Selatan.

 

  •          Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas disebabkan pelaku pasar masih mencermati data inflasi, arah pergerakan harga Surat Utang Negara akan turut dipengaruhi oleh data tersebut, dimana data yang lebih baik dari perkirakan akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

 

  •          Adapun dari faktor eskternal, pergerakan imbal hasil surat utang global cenderung bergerak dengan mengalami kenaikan akan menjadi katalis negatif pada perdagangan Surat Utang Negara di hari ini. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik terbatas di level 2,35% seiring dengan imbal hasil dengan tenor 30 tahun yang mengalami kenaikan di level 2,86%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan mengalami kenaikan masing - masing di level 0,47% dan 1,25%.

 

  •          Adapun secara teknikal, pergerakan harga Surat Utang Negara masih berada pada tren kenaikan dengan mulai menunjukkan adanya kenaikan terbatas serta beberapa seri masih berada pada area jenuh beli (overbought). Dengan kondisi tersebut maka terbuka peluang harga Surat Utang Negara untuk mengalami penurunan terlebih didukung dengan potensi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika di tengah tren penguatan nilai tukar dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia yang terjadi sejak akhir Juni 2017.

 

  •          Rekomendasi : Kombinasi dari beberapa faktor tersebut kami perkirakan akan berdampak negatif terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini sehingga kami sarankan kepada investor untuk memanfaatkan momentum kenaikan harga tersebut untuk melakukan strategi trading. Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, kami masih merekomendasikan beli secara bertahap pada beberapa seri Surat Utang Negara dengan tenor panjang yang masih memberikan tingkat imbal hasil yang cukup menarik seperti seri FR0072, FR0045, FR0050, FR0057, FR0062 dan FR0067. Adapun untuk tenor pendek kami menyarankan FR0066 dan ORI013

 

  •          Rencana Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara seri SPN-S 05012017 (new issuance), PBS011 (reopening), PBS012 (reopening), PBS013 (reopening), dan PBS014 (reopening) pada hari Selasa tanggal 4 Juli 2017.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group