Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

03 Juli 2018

Fixed Income Notes 03 Juli 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Senin, 2 Juli 2018 bergerak bervariasi di tengah koreksi yang terjadi di pasar surat utang global serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 5 bps dimana Surat Utang Negara dengan tenor 1 - 14 tahun yang cenderung mengalami penurunan, sementara itu pada tenor yang lebih panjang terlihat masih mengalami kenaikan imbal hasil. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan terbatas berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan terbatas sebesar 2 bps seiring dengan terbatasnya perubahan harga yang hanya berkisar antara 4 - 10 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan yang berkisar antara 1 - 5 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 40 bps. 
  • Cukup bervariasinya pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin turut dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar negeri. Penurunan imbal hasil terhadap beberapa Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan masih didukung oleh terkendalinya inflasi Indonesia pada bulan Juni sesuai dengan perkiraan para ekonom. Adapun koreksi harga yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil lebih dipengaruhi oleh faktor koreksi harga surat utang global serta jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara yang akan diadakan pada hari Selasa, 3 Juli 2018. 
  • Meskipun bergerak bervariasi, perubahan harga di akhir pekan telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun, 15 tahun dan 20 tahun masing - masing sebesar 1 bps di level 7,494%, 8,137% dan 8,139%. Adapun untuk seri acuan dengan tenor 10 tahun, imbal hasilnya tidak banyak mengalami perubahan pada level 7,741%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, perubahan tingkat imbal hasilnya pada perdagangan kemarin ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan walaupun masih terbatas. Seiring dengan koreksi yang terjadi pada perdagangan surat utang global, Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika juga terlihat mengalami koreksi yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasilnya. Imbal hasil dari INDO-23, INDO-28, INDO-43, dan INDO-48 masing - masing ditutup dengan mengalami kenaikan kurang dari 1 bps di level 4,157%; 4,468%; 5,129% dan 5,015% setelah mengalami koreksi harga yang berkisar antara 1 - 5 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp5,7238 triliun dari 31 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp730 miliar. Volume perdagangan tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan pada akhir pekan lalu, yang senilai Rp11,60 triliun. Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12190314 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,20 triliun dari 8 kali transaksi di harga rata - rata 96,14% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp696 miliar dari 33 kali transaksi di harga rata - rata 95,8%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,13 triliun dari 47 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I OCBC Bank Victoria Tahap II Tahun 2018 Seri B (BVIC01BCN2) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp145 miliar dari 6 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III Tahun 2017 Seri A (NISP02ACN3) senilai Rp110 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 99,61%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah sebesar 60,00 pts (0,41%) pada level 14390,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14325,00 hingga 14405,00 per dollar Amerika. Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut terjadi seiring dengan pelemahan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah melemahnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia. Yuan China (CNY) memimpin pelemahan mata uang regional yang diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Rupiah Indonesia (IDR). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara maih akan cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan yang masih akan bervariasi jelang pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara. Menjelang lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Selasa, 3 Juli 2018 kami perkirkan harga Surat Utang Negara akan cenderung beregrak terbatas dengan peluang terjadinya koreksi harga pada seri - seri yang akan dilelang, yaitu FR0063, FR0065 dan FR0075. 
  • Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global yang kembali ditutup dengan kenaikan pada perdagangan kemarin juga akan membatasi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan di akhir pekan ditutup naik pada level 2,871% begitu pula dengan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama yang ditutup naik masing - masing pada level 0,306% dan 1,255%. 
  • Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada area jenuh jual untuk keseluruhan tenor Surat Utang Negara, sehingga kami perkirakan akan membuka peluang adanya aksi beli oleh investor. Namun, sinyal penurunan harga masih akan berlanjut dalam jangka pendek mendorong harga Surat Utang Negara akan masih mengalami penurunan. 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pegerakan harga Surat Utang Negara. Strategi trading masih kami sarankan di tengah kondisi pasar surat utang yang masih bergerak berfluktuasi dengan pilihan pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek hingga menengah seperti seri FR0069, FR0070, FR0073, ORI013, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068 dan FR0075. 
  • Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN 12190704 (New Issuance), SPN 12181004 (Reopening), FR0063 (Reopening), FR0065 (Reopening), FR0075 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 3 Juli 2018.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group