Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

02 Oktober 2017

Fixed Income Notes 02 Oktober 2017

  • Kenaikan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum’at, 29 September 2017 didukung oleh aksi window dressing oleh investor jelang berakhirnya bulan September yang juga merupakan periode pelaporan laporan kuartal III. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 10 bps dimana Surat Utang Negara dengan sebagian besar seri cenderung mengalami penurunan, sementara itu pada tenor pendek dan menengah imbal hasilnya terlihat mengalami penurunan lebih besar dibandingkan tenor panjangnya. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 10 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 5 bps dengan kenaikan harga yang hanya berkisar antara 5 - 20 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) mengalami perubahan yang berkisar antara 1 - 8 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 70 bps. 
  • Cukup bervariasinya pergerakan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin turut dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar negeri. Penurunan imbal hasil terhadap beberapa Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan didukung oleh aksi window dressing yang dilakukan oleh investor untuk mempercantik portofolionya. Adapun meredanya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika juga menjadi katalis positif untuk pergerakan Surat Utang Negara pada perdagangan di akhir pekan kemarin serta imbal hasil surat utang global yang cenderung mengalami penurunan mendorong penurunan imbal hasil Surat Utang Negara. 
  • Meskipun bergerak bervariasi, perubahan harga di akhir pekan telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 sebesar 4 bps di level 6,098% dan tenor 10 tahun mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 6,498%. Adapun imbal hasil seri acuan dengan tenor 15 tahun di tutup turun sebesar 3,5 bps di level 7,007% dan imbal hasil untuk tenor 20 tahun mengalami penurunan sebesar 4,5 bps di level 7,317%. 
  • Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika, perubahan tingkat imbal hasilnya pada perdagangan di akhir pekan ditutup dengan kecenderungan mengalami penurunan seiring dengan kenaikan harga yang terjadi pada perdagangan surat utang global, Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika juga terlihat mengalami kenaikan  harga yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasilnya. Imbal hasil dari INDO-20 cenderung di tutup terbatas kurang dari 1 bps di level 2,145% dengan didorong kenaikan harga yang juga terbatas kurang dari 1 bps, sementara itu imbal hasil INDO-27 mengalami penurunan sebesar 5 bps di level 3,542% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 40 bps dan INDO-47 ditutup dengan mengalami penurunan imbal hasil sebesar 4,5 bps di level 4,473% setelah mengalami kenaikan harga yang sebesar 80 bps. 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp11,83 triliun dari 41 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp5,36 triliun. Volume perdagangan tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan di hari Kamis, yang senilai Rp25,79 triliun. Obligasi Negara seri FR0072 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,34 triliun dari 91 kali transaksi di harga rata - rata 109,95% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0059 senilai Rp1,16 triliun dari 59 kali transaksi di harga rata - rata 103,68%. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp603,72 miliar dari 37 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap VI Tahun 2017 Seri A (MEDC02ACN6) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp220 miliar dari 5 kali transaksi di harga rata - rata 100,09% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan II San Finance Tahap II Tahun 2017 Seri A (SANF02ACN2) senilai Rp60 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,01%. 
  • Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 44,00 pts (0,32%) pada level 13472,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13438,00 hingga 13502,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut terjadi seiring dengan penguatan mata uang regional terhadap dollar Amerika di tengah menguatnya dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan mengeluarkan kebijakan pajak. Peso Philippina (PHP) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Won Korea Selatan (KRW) dan Rupee India (INR). 
  • Dalam sepekan terakhir, mata uang regional cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika, dengan dipimpin oleh Rupiah Indonesia (IDR) dan Dollar Singapura (SGD). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara maih akan cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan yang masih akan bervariasi jelang rilisnya data inflasi pada perdagangan hari ini serta pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara di hari Selasa, 3 Oktober 2017. 
  • Menjelang lelang penjualan Surat Utang Negara pada hari Selasa, 3 Oktober 2017 kami perkirkan harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas dengan peluang terjadinya koreksi harga pada seri - seri yang akan dilelang, yaitu FR0061, FR0074 dan FR0075. 
  • Selain faktor lelang, rilisnya data inflasi pada hari ini akan membatasi transaksi yang akan dilakukan oleh pelaku pasar. Adapun peluang kenaikan harga Surat Utang Negara pada hari ini di dorong oleh terjadinya deflasi pada periode September yang diperkirakan oleh para analis.  
  • Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global yang kembali ditutup dengan penurunan pada perdagangan di akhir pekan juga akan menjadi katalis positif pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan di akhir pekan ditutup naik pada level 2,339% namun imbal hasil US Treasury dengan tenor 30 tahun di tutup turun di level 2,869% begitu pula dengan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun yang ditutup turun masing - masing pada level 0,468% dan 1,369%. 
  • Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara kembali memasuki area konsolidasi sehingga pergerakan harga Surat Utang Negara dalam jangka pendek cenderung mendatar (sideways). 
  • Rekomendasi : Dengan kombinasi dari beberapa faktor tersebut, maka kami menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pegerakan harga Surat Utang Negara. Strategi trading masih kami sarankan di tengah kondisi pasar surat utang yang masih bergerak berfluktuasi dengan pilihan pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek hingga menengah seperti seri FR0069, FR0053, FR0070, FR0071, FR0073, FR0065, FR0068 dan FR0072.
  • Pada sepekan kedepan terdapat satu surat utang yang akan jatuh tempo senilai Rp868 miliar.
  • Pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap I Tahun 2017 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah Tahap I Tahun 2017 pada tanggal 29 September 2017.
  • Pencatatan Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap VI Tahun 2017 pada tanggal 29 September 2017.

 

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group