Beranda

RESEARCH

Fixed Income Notes

01 Agustus 2018

Fixed Income Notes 01 Agustus 2018

  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 31 Juli 2018 ditutup dengan mengalami kenaikan didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. 
  • Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami kenaikan sebesar 1 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar terjadi pada Surat Utang Negara bertenor pendek. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek mengalami perubahan berkisar antara 1 - 4 bps setelah didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) ditutup dengan penurunan yang berkisar antara 3 - 4 bps setelah mengalami kenaikan harga sebesar 20 bps. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan berkisar antara 1 - 4 bps setelah mengalami koreksi harga hingga sebesar 25 bps. 
  • Imbal hasil Surat Utang Negara pada awal perdagangan mengalami kenaikan didorong oleh aksi ambil untung pelaku pasar di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika mendorong terjadinya penurunan harga Surat Utang Negara di tengah investor yang ingin mengikuti lelang Surat Utang Ngeara pada perdagangan kemarin terlihat dari jumlah penawaran yang masuk mengalami kenaikan dibandingkan lelang Surat Utang Negara pada dua pekan lalu. 
  • Sehingga secara keseluruhan, koreksi harga pada perdagangan kemarin mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami kenaikan sebesar 4 bps di level 7,609% dan imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 4,5 bps di level 7,723%. Adapun imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun mengalami kenaikan sebesar 1,5 bps di level 8,1155 dan 20 tahun mengalami kenaikan sebesar 2 bps di level 8,138%. 
  • Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika, mengalami penurunan pada sebagian seri, seiring dengan pergerakan imbal hasil surat utang global yang ditutup dengan mengalami penurunan pada perdaganga kemarin. Imbal hasil dari INDO-20 ditutup turun sebesar 3 bps di level 3,955% didorong oleh kenaikan harga sebesar 10 bps. sementara itu imbal hasil dari INDO-43 dan INDO-48 ditutup turun sebesar 1,5 bps masing - masing di level 4,860% dan 4,785% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 20 bps dan 25 bps. Adapun imbal hasil INDO-28 mengalami penurunan yang relatif terbatas kurang dari 1 bps di level 4,278% 
  • Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di hari Senin, senilai Rp21,43 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp13,19 triliun. Obligasi Negara seri FR0063 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp6,91 triliun dari 143 kali transaksi di harga rata - rata 92,05% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0064 senilai Rp3,12 triliun dari 110 kali transaksi di harga rata - rata 89,89%. Adapun kedua seri tersebut menjadi yang paling sering diperdagangkan pada perdagangan kemarin. 
  • Sementara itu dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp823 miliar dari 46 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap III Tahun 2018 Seri B (SMFP04BCN3) masih menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp110 miliar dari 7 kali transaksi di harga rata - rata 99,0% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Mandala Multifinance Tahap I Tahun 2018 Seri B (MFIN03BCN1) senilai Rp100 miliar dari 2 kali transaksi di harga rata - rata 100,0%. 
  • Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup melemah, pada level 14420,00 per dollar Amerika, mengalami pelemahan sebesar 10,00 pts (0,06%) dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya. Bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14400,00 hingga 14426,00 per dollar Amerika, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan pergerakan mata uang regional yang juga cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika. Mata uang Yen Jepang (PHP) memimpin pelemahan mata uang regional terhadap  dollar Amerika dan diikuti oleh pelemahan mata uang Yuan China (CNY) dan Ringgit Malaysia (MYR). 
  • Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder akan cenderung mengalami kenaikan didorong oleh suksesnya lelang penjualan Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin serta diperkirakan nilai tukar rupiah akan menguat pada perdagangan kemarin.  
  • Sementara itu imbal hasil US Treasury ditutup mengalami penurunan untuk tenor 10 tahun di level 2,956% dan untuk tenor 30 tahun juuga mengalami penurunan di level 3,080%. Adapun imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup naik terbatas di level 0,446% sementara itu imbal hasil dari surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama justru mengalami penurunan di level 1,327%. 
  • Sementara itu secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih bergerak pada area konsolidasi meskipun pada beberapa seri Surat Utang Negara mulai menunjukkan sinyal perubahan arah. 
  • Rekomendasi : Dengan minimnya katalis dari dalam dan luar negeri maka kami perkirakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak terbatas. Kami masih menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara dengan melakukan strategi trading di tengah harga Surat Utang Negara yang masih bergerak berfluktuasi. Kami juga masih merekomendasikan seri - seri Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah sebagai pilihan di tengah kondisi pasar yang masih berfluktuasi, yaitu seri FR0071, FR0073, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0075. 
  • Pemerintah meraup dana senilai Rp20,00 triliun dari lelang penjualan Surat Utang Negara seri SPN 03181101 (New Issuance), SPN 12190801 (Reopening), FR0063 (Reopening), FR0064 (Reopening), FR0065 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 31 Juli 2018.

Back Download PDF
Copyright © 2024 MNC Sekuritas. All Right Reserved. A Member of MNC Group